Trubus.id—Tabulampot anggur lebat dan sehat menjadi impian para pehobi. Perawatan intensif dan tepat pembungaan kunci melebatkan tabulampot anggur itu. Menurut pengelola Kung Anggur, Dedi Suryadi perawatan intensif sejatinya sejak fase vegetatif.
Pekan pertama fase vegetatif Dedi menaburkan satu sendok makan NPK 16:16:16 di atas permukaan pot. Pekan selanjutnya ia menaburkan 0,5 sendok makan pupuk yang mengandung magnesium untuk menghijaukan daun.
Pada pekan ketiga ia menaburkan 0,5 sendok makan pupuk yang mengandung kalsium. Manfaatnya memperkuat batang tanaman dan mempercepat pengangkutan nutrisi dari batang ke daun.
Agar tanah bebas patogen jahat, ia melarutkan 5 ml starter yang mengandung bakteri pengurai Lactobacillus sp., 10 ml molase, dan 3 gram Tricodherma sp. dalam 5 liter air. Perlakuan itu untuk pot berdiameter 60 cm.
Fase vegetatif berlangsung selama 6 bulan setelah tanam. Setelah itu tanaman memasuki fase generatif. Dedi melarutkan 1 sendok makan mono kalium fosfat, setengah sendok makan boron, dan 1 sendok makan pupuk yang mengandung 45% kalium dalam 5 liter air. Dosis itu cukup untuk pot berdiameter 60 cm dengan sistem kocor.
Frekuensi pemberian tiga kali berturut-turut setiap pekan. Pada pekan terakhir dilakukan pemangkasan. Dua pekan setelah pemangkasan biasanya bunga memanjang menjadi bakal buah. Pemupukan lanjutan penebaran 1 sendok makan NPK 15:9:20 per tanaman.
Saat tanaman tidak berbunga, maka pemupukan kembali ke fase vegetatif. Sejatinya membuahkan tabulampot anggur hampir mirip membuahkan anggur di lahan. Sebelum memasuki fase generatif perlu memperhatikan kesiapan tanaman.
Ciri tanaman sehat daun menelungkup, lebar, dan tebal. Jumlah percabangan juga lengkap. Cabang batang primer dan sekunder setidaknya seukuran spidol papan tulis.
Sementara cabang batang tersier minimal berukuran sebesar pensil dan batang berwarna kecokelatan. Jika syarat-syarat itu terpenuhi kemungkinan besar cabang yang dipangkas membawa calon buah.
