Trubus.id—Pemanfaatan kerbau rawa Pampangan satwa khas di Kecamatan Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatra Selatan yang utama sebagai sumber daging. Biasanya peternak menjual kerbau menjelang Iduladha. Itu pun tidak banyak yang dijual dan bertahap penjualannya.
“Tidak sampai 50 ekor,” kata Ketua Kelompok Ulak Kuto Mandiri, Husin. Selain daging, masyarakat setempat juga mengolah susu kerbau Pampangan menjadi aneka penganan. Yang paling populer yaitu gulo puan.
Namun, produksi susu hanya usaha sampingan para peternak. Pembuatan gulo puan relatif sederhana (lihat ilustrasi Bikin Gulo Puan).

Saat kemarau produksi gulo puan lebih sedikit ketimbang saat kemarau. Harap mafhum saat kemarau produksi susu kerbau lebih sedikit karena ketersediaan pakan juga berkurang.
“Produksi susu kerbau Pampangan saat kemarau 7—10 liter, sedangkan saat musim hujan mencapai 60 liter susu per hari,” kata peternak di Desa Bangsal, Kecamatan Pampangan, Ali.
Cita rasa gulo puan gurih, manis, dan beraroma khas susu. Pantas banyak orang menyukai kudapan itu. Gulo puan makanan khas dari zaman dahulu.
Resep gulo puan yang turun-temurun hanya ada di Kecamatan Pampangan, tepatnya di Desa Kuro dan Desa Bangsal. Menurut Husin olahan lain susu kerbau di sana yakni sagon puan, dodol puan, dan minyak puan.