Monday, September 9, 2024

Mancing: Jagoan Kail Karper

Rekomendasi
- Advertisement -
Arena kolam pemancingan Talaga Karawang, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Arena kolam pemancingan Talaga Karawang, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Lomba mancing galatama antargrup dengan sistem poin.

“Bobot ikan terberat saat ini adalah 5,96 kilogram,” seru panitia lomba melalui pengeras suara. Lomba mancing ikan galatama di Talaga Karawang, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, itu baru sejam sejak dimulai pada pukul 09.30. Arif Acil berdiri sejenak sambil menyeka peluh di dahi akibat suasana yang semakin panas. Ia baru berhasil mengoleksi 6 ikan dan belum ada satu pun yang dicatatkan ke panitia.

Sebab, ia memperkirakan bobot ikan Cyprinus carpio hanya 3 kg per ekor. Namun, pria asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, itu tetap tenang dan sabar menanti umpannya disambar ikan mas alias karper. Persaingan antarpeserta semakin ketat. Papan penunjuk hasil timbangan digital panitia sudah menunjukkan angka 6,56 kilogram sebagai catatan ikan terberat yang didaratkan pemancing.

Ikan mas indukan terberat berbobot 7,75 kg.
Ikan mas indukan terberat berbobot 7,75 kg.

Ikan terberat
Kembali Arif mengayun joran untuk melemparkan mata kail ke tengah kolam. Senarnya seketika menegang tanda ada ikan yang memakan umpan. “Ini ikan besar! Tenaganya kuat sekali,” ujar karyawan swasta itu sambil menggulung ril. Ia harus sabar dan berhati-hati menghadapi tangkapan besar. Jangan sampai lepas lagi seperti beberapa kali terjadi.

Setelah “bergelut” dengan ikan, akhirnya ikan super itu mulai melemah tenaganya. Arif berhasil mendaratkan. Senyuman Arif terkembang lebar saat mengetahui bobot ikan 7,75 kilogram. Artinya untuk sementara hasil tangkapannya paling unggul dibanding tangkapan peserta lain. Meski demikian Arif belum mau berpuas diri. Ia masih harus berjuang mengumpulkan ikan sebanyak-banyaknya untuk menjadi juara umum.

Sampai sirine tanda berakhirnya lomba meraung-raung pada pukul 14.30, posisi Arief di puncak dengan perolehan ikan terberat. Dengan demikian ia menjadi juara perseorangan kategori induk ke-1 (ikan paling berat) dan membawa pulang hadiah uang tunai Rp792.000. Pemancing yang tergabung dalam tim Kasebelan II asal Subang itu menuturkan ia beberapa kali menyabet juara di tempat lain dalam kelas perseorangan.

“Persiapan khusus menjelang lomba perlu dilakukan, terutama yang berkaitan dengan pemilihan esens yang akan dipakai, perawatan joran, dan menjalin kekompakan dengan asisten mancing,” kata Arief. Sayangnya, Kesabelan II harus puas menempati peringkat ke-2 dalam kategori juara antartiam. Peringkat puncak ditempati oleh tim mancing Talaga All Stars dari Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, yang mendaratkan total 220 kg.

Menurut Ketua tim Talaga All Stars, Didin Suryadin, persiapan khusus sebelum lomba relatif sama dengan peserta lain. “Sebelum lomba perlu diperhatikan jenis air kolam. Untuk ikan mas biasanya menyukai tempat berarus dan berkumpul di sana. Jadi umpan harus dilemparkan dekat dengan air berarus itu untuk memperbesar peluang mendapatkan ikan babon,” ujar Didin Suryadin.

Juara perseorangan induk ke-1, Arif Acil (kanan) dari Subang, Provinsi Jawa Barat.
Juara perseorangan induk ke-1, Arif Acil (kanan) dari Subang, Provinsi Jawa Barat.

28 ton
Ketua Fishing Galatama Society, Maman Christian, mengatakan, gelaran mancing galatama yang diikuti peserta dari Subang, Jakarta, Bekasi, dan Karawang itu tergolong sukses. Fishing Galatama Society (Figas) merupakan komunitas mancing di Karawang yang menyelenggarakan lomba pada 30 Agustus 2015. Jumlah peserta 88 orang mewakili 23 tim mengisi 96 lapak.

“Kehadiran para peserta komunitas yang berbasis pertemanan di media sosial itu menambah eratnya jalinan persaudaraan di antara pemancing. Dengan jumlah peserta yang melebihi target 50 orang, kami lebih percaya diri untuk mengadakan acara pada masa mendatang dengan menggandeng sponsor,” ujar Maman. Ia juga mengatakan, jumlah ikan yang ditebar pada kolam 100 m x 60 m itu 28 ton.

Dari jumlah itu terdapat ikan induk berbobot 6—12 kg sebanyak 6 ton. Jika sudah ada sponsor, jumlah ikan yang ditebar akan ditingkatkan hingga sebanyak 50 ton dengan jumlah induk 8 ton. Maman Christian, mengatakan, panitia memodifikasi peraturan untuk menentukan sang jawara. Pada dasarnya peraturan sama dengan lomba mancing galatama yang menentukan pemenang berdasarkan bobot ikan yang terangkat.

Artinya untuk juara perseorangan, pemancing yang mendapat ikan terberat menjadi juara. “Namun, karena kali ini lomba mancing juga sekaligus antartim, maka penentuan juara utama antartim dilakukan melalui penghitungan bobot total ikan hasil tangkapan,” kata Maman. Panitia lomba memodifikasi aturan dasar agar penilaian lebih objektif dan para peserta bersemangat mengikuti lomba sampai batas akhir waktu yang ditentukan.

Juara antartim, Karawang All Stars dari Karawang, Jawa Barat.
Juara antartim, Karawang All Stars dari Karawang, Jawa Barat.

Modifikasi aturan
Untuk ketentuan lomba antartim, satu tim maksimal terdiri atas 4 orang. Mereka dibagi dua di lapak kecil dan lapak besar. Lapak kecil sebutan untuk lapak dengan nomor urut 1—50, sedangkan lapak besar mulai 51—100. Dua kategori lapak terletak pada sisi kolam yang berbeda. Panitia menetapkan teknik memancing tanpa pelampung dan melarang penggunaan 2 joran dalam 1 lapak.

Umpan berupa ongol-ongol yang diramu dengan pelet dan esens yang diolah di tempat lomba. Dengan demikian panitia mengharapkan peluang para peserta memperoleh ikan sama dan merata. Panitia lomba mancing memodifikasi sistem penilaian dengan poin. Menurut anggota panitia, Kolot, dalam sistem poin pemancing yang memperoleh induk ke-1 atau ikan paling berat memperoleh poin 35, induk ke-2 (25), 3 (10), induk merah (15).

Dua kategori lagi yaitu tim yang memperoleh ikan terberat memperoleh poin 30. “Sistem penilaian itu memang cara yang baru, tujuannya untuk mempermudah penentuan pemenang. Secara teknis tidak menyulitkan karena sudah dibantu dengan komputer. Hanya perlu mempelajari dulu supaya lebih lancar dalam pelaksanaan selama lomba,” ujar Kolot. (Muhammad Hernawan Nugroho)

 

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Melalui Edukasi dan Promosi, Komunitas Acteavist Indonesia Aktif Kenalkan Teh ke Generasi Muda

Trubus.id–Komunitas Acteavist Indonesia aktif memperkenalkan teh ke generasi milenial melalui edukasi dan promosi.  Salah satu penggagas Acteavist Indonesia, Cakra...
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img