Trubus.id-Media tanam menjadi jantung saat melakukan proses budi daya. Sebagai contoh tanaman melon. Apalagi proses budi daya menggunkan kantong tanam dan dilakukan di dalam greenhouse. Otomatis pekebun harus benar-benar memperhatikan pemilihan bahan untuk media tanam.
Pekebun melon di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, Mukhamat Ngizzudin, memilih menggunakan media tanam yang kaya bahan organik. Ia menggunakan campuran bahan berupa 40% tanah subur, 20% tanah padas, 20% sekam bakar, dan 20% kotoran sapi terfermentasi.
Mukhamat mengandalkan pupuk organik cair (POC) dari limbah kulit buah dan buah busuk sebagai sumber nutrisi pada tanaman. Ia mengaplikasikan dengan sistem kocor. Upaya yang dilakukan oleh mukhamat terbukti berhasil. Nyaris 7.800 tanaman melon di dalam greenhouse Mukhamat menghasilkan buah premium.
Menurut ahli fisiologi tanaman dari Institut Pertanian Bogor, Ir. Edhi Sandra, M.Si., komponen penting untuk pertumbuhan tanaman yaitu sumber energi, unsur hara, mineral, vitamin, asam amino, asam lemak, hormon, enzim, bahan organik, dan unsur hayati.
Di dalam tanah subur terdapat degradasi serasah tanaman yang mengandung selulosa, hemi selulosa, dan lignin (polisakarida). Setiap organel sel dalam serasah tanaman juga mengandung asam amino, lemak, dan vitamin.
Sementara tanah padas mengandung kapur dan mineral. Sekam bakar mengandung karbon dan mineral. Sementara fermentasi kotoran hewan mengandung sisa makanan ternak berupa selulosa yang diuraikan menjadi karbohidrat dan gula sebagai sumber energi.
Secara umum formula media tanam yang digunakan oleh Mukhamat sudah baik. Menurut Edhi yang paling penting ketersediaan asam amino, hormon, dan berbagai jenis vitamin tidak boleh diabaikan. Alasannya semua itu berperan penting saat fotosintesis tanaman.