Wednesday, December 11, 2024

Mesin Pengering Gabah dan Jagung Membantu Petani Saat Musim Hujan

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id — Petani kerap merugi akibat padi dan jagung hasil panen rusak, terutama saat panen pada musim hujan. Untuk menghindari kerugian akibat panen pada musim hujan, petani bisa memanfaatkan mesin pengering gabah dan jagung.

Salah seorang pengguna mesin pengering adalah Ali Munthoha dan anggota Kelompok Tani Mutiara Tani di Desa Selodakon, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Ali memakai mesin pengering buatan PT Pura Barutama.

Perusahaan itu membuat mesin pengering vertikal satu-satunya di Indonesia yang memiliki SNI dan mengacu ISO. Mesin pengering vertikal berkapasitas 3,5–30 ton.

Mesin pengering bertipe vertical dryer itu mampu mengeringkan padi, jagung, dan kedelai. Kapasitas mesin 10 ton untuk gabah, sedangkan untuk jagung 15 ton. Waktu pengeringan jagung 20–24 jam sedangkan untuk gabah 10–11 jam. Kadar air padi 13–15% dan jagung 14–18%.

Suhu pengering untuk padi 70°C, sedangkan untuk jagung 110°C. Bahan bakar mesin biomassa berupa sekam dan tongkol jagung.

Menurut Ali, suhu pengeringan harus disesuaikan. Hal ini karena biji yang belum kering sempurna dan disimpan pada ruangan lembap dapat menyebabkan benih mudah berkecambah.

Kapasitas produksi jagung sebesar 150–180 ton dan 120–150 ton padi per bulan. Pengeringan dengan mesin dinilai lebih praktis dan durasi lebih singkat.Waktu pengeringan manual dua kali lebih lama jika hari hujan atau cuaca mendung.

Biaya pengeringan hanya Rp175 untuk padi, dan Rp225 untuk jagung per kilogram. Biaya tersebut sebetulnya lebih murah, terutama saat musim hujan.

Bandingkan dengan pengeringan padi secara manual di bawah terik matahari pada musim hujan mencapai Rp300 per kilogram. Bahkan, pengeringan jagung secara manual pada musim hujan mencapai Rp400 per kilogram.

Selain itu, mengeringkan dengan mesin mampu menjaga kualitas bahan pangan. Dilihat dari tingkat kebersihan, waktu, dan tenaga kerja, lebih baik dengan pengering.

Menurut Dandy Z. Sjechlad dari PT Pura Barutama, panjang mesin pengering vertical dryer 10 ton memiliki panjang 6,8 meter, lebar 8,4 meter, dan tinggi 10,8 meter.

Mekanisme kerja alat itu dengan mengalirkan udara kering sehingga air pada inti gabah atau jagung keluar. Itu disebut tempering process. Air keluar secara perlahan. Kalau dikeringkan secara mendadak dan terus-menerus, terjadi cracking sehingga kulit luar akan menjadi lebih kering.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Kementan Ungkap Strategi Komunikasi dan Promosi Produk Susu Organik

Trubus.id–Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementerian Pertanian (Kementan) menjalin kerja sama dengan  Pemerintah Denmark dalam program...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img