Tuesday, February 11, 2025

Mini Plant Rajungan di Jepara Tingkatkan Nilai Jual Hingga 42%

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.idPilot project bantuan sarana pascapanen atau mini plant inisiasi Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jepara, Jawa Tengah telah memiliki kapasitas produksi hingga 50 kg rajungan utuh per hari.

KKP mengembangkan model hilirisasi skala Usaha Mikro Kecil (UMK) dengan melibatkan masyarakat pesisir untuk komoditas rajungan itu

Dirjen PDSPKP, Budi Sulistiyo, mengungkap bahwa mini plant itu memproses bahan baku rajungan sebelum dijual ke unit pengolah ikan (UPI) dan diekspor ke Amerika Serikat. 

Berkat fasilitasi mini plant, pelaku usaha yang sekaligus anggota koperasi yang semula hanya menjual rajungan segar dan rajungan rebus, kini beralih menjual daging rajungan masak kupas. 

Proses itu berdampak pada peningkatan nilai jual hingga 42,19 persen, sekaligus produktivitas tenaga kerja yang berada di kisaran 3,3 kg produk rajungan masak kupas per orang. 

“Kami bersama Dinas Perikanan setempat telah melakukan fasilitasi kemitraan antara mini plant dengan UPI ekspor,” ujar Budi Sulistiyo.

Fasilitas mini plant rajungan portable pertama  oleh Ditjen PDSPKP itu terletak di Desa Platar, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara.

Budi memaparkan desain mini plant itu mengacu pada kaidah-kaidah yang memenuhi persyaratan kelayakan dasar pengolahan. Ia menyebut, jajarannya telah melakukan pembinaan Penerapan GMP/ SSOP dan hasilnya telah terbit Sertifikat Kelayakan Pengolahan “Peringkat B” dari Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP).

Direktur Pengolahan, Ditjen PDSPKP, Widya Rusyanto merinci fasilitas itu meliputi rumah pelindung berukuran 3,6 x 15 m, instalasi air bersih, air kotor, dan penerangan. 

Ada juga peralatan pengolahan seperti meja stainless, kursi plastik, kompor, dandang kukus, keranjang, cool box, standing freezer, chest freezer, loker karyawan, dan pakaian kerja. Termasuk toilet, mesin RO, hingga IPAL.

Bantuan juga berupa kesempatan kepada calon operator mini plant untuk magang, supaya memiliki kompetensi dalam menangani dan mengolah rajungan.

Serah terima fasilitas itu kepada Forum Komunikasi Nelayan Rajungan Jepara dan dikelola oleh Koperasi Produsen Berkah Rajungan Nusantara. 

Widya menyebut pembentukan koperasi juga tidak lepas dari sinergi antara Ditjen PDSPKP,  Dinas Perikanan setempat,  dan mitra dalam upaya menguatkan kelembagaan usaha para pelaku. 

Ia berharap koperasi menjadi  agregator pengepul rajungan, pengolah kupas rajungan, sekaligus bermitra dengan Unit Pengolah Rajungan. 

“Tentu saja, hal ini dapat memangkas rantai bisnis proses, sehingga lebih efisien, dan berdaya saing. Dan Alhamdulillah mini plant telah dimanfaatkan dan dapat menyerap tenaga kerja secara langsung sebanyak 12 orang picker,” tutur Widya pada siaran pers.

Ia optimis mini plant rajungan portable di Jepara berpotensi untuk menjadi model pengembangan hilirisasi usaha produk perikanan unggulan ekspor berbasis komunal. 

Widya berharap Pemerintah Daerah (Pemda) dapat memberikan dukungan berupa regulasi daerah, infrastruktur pendukung, dan dukungan lainnya, sementara pengelola harus memastikan operasional yang profesional. 

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Anggur Berbuah Lebat dan Artistik

Trubus.id–Anggur berbuah lebat nan artistik memanjakan setiap mata yang memandang. Termasuk saat memasuki rumah tanam milik Dody Kusuma sangat...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img