Trubus.id— Menurut ahli gizi di RSUD dr. Gondo Suwarno, Ike Listiyowati, S.T.P.M. Gizi R.D., MPASI sejatinya memang tidak bisa menggantikan makanan pokok. Namun menjadi satu alternatif untuk mencegah bahaya tengkes sejak dini.
Ike pun berinovasi membuat MPASI karena adanya lonjakan kejadian tengkes pascapandemi di Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Bersama sang rekan, Sary Kusumawati, S.K.M., M.Gizi., dari Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Ike meracik resep MPASI yang lezat dan ampuh memperbaiki gizi anak.
Ike dan Sary menekankan bagaimana MPASI bisa menyuplai asam amino bagi anak yang sangat dibutuhkan dalam pembentukan massa otot dan kecerdasan. “Penyerapan protein sumber asam amino yang paling baik berasal dari hewan,” kata Ike.
Dua ahli gizi asal Kabupaten Semarang itu memilih ikan wader sebagai sumber protein hewani untuk MPASI. Pemilihan ikan wader karena salah satu kearifan lokal yang banyak dibudidayakan di bilangan tempat keduanya bekerja.
Ike dan Sary juga menggunakan ekstrak kacang hijau sebagai sumber protein nabati yang kaya vitamin. Kedua kombinasi bahan itu mereka sebut joder akronim dari kacang hijau (ijo) dan wader.
Selain manfaat secara kandungan gizi, alasan pemilihan kedua bahan itu karena kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses ikan wader dan kacang hijau. Ketersediaan kedua bahan itu pun melimpah dan berharga relatif murah.
“Saya membuat inovasi harus terjangkau bagi masyarakat,” ujar Ike. Ia dan Sary menguji coba joder kepada 6 anak berusia 2—6 tahun selama satu bulan.
Hasil penelitian yang berlangsung di Desa Duren, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, yang menjadi salah satu lokus tengkes itu menunjukkan peningkatan bobot badan anak secara signifikan. Hasil uji organoleptik juga menunjukkan penerimaan terkait rasa sajian dari beragam kalangan termasuk balita dan orang dewasa.
