
Khasiat paling sohor dari akar alang-alang adalah mengatasi panas dalam.
Kelelahan usai Lebaran silam memicu panas dalam bagi Sekar Gendhis—bukan nama sebenarnya. “Rasa panas dimulai dari tenggorokan kemudian menyebar. Apalagi saat berpuasa dan aktivitas padat, panas dalam mudah terpicu,” kata alumnus Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor itu. Untuk mengatasi gangguan kesehatan itu, Gendhis mengonsumsi segelas ekstrak akar alang-alang pada pagi dan sore.
Akar tanaman Imperata cylindrica yang selama ini dipandang sebelah mata itu membantu mengatasi panas dalam. Menurut dr Basuri Tjahaja Purnama dunia medis tidak mengenal panas dalam sebagai suatu penyakit, melainkan sebagai gejala suatu penyakit. Rasa terbakar di dalam tubuh bisa terjadi akibat berbagai kondisi seperti kelelahan, gangguan pencernaan, gangguan tenggorokan, hingga ketidakseimbangan hormon.
Tanpa bunga
Basuri, dokter alumnus Universitas Indonesia itu mengatakan bahwa alang-alang membantu untuk mengatasi gejala panas dalam. Bupati Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung itu menuturkan sejak zaman dahulu orang Tiongkok sudah menggunakan alang-alang sebagai obat panas dalam. Sebagian orang memusuhi tanaman famili Poaceae itu. Mereka menganggap alang-alang sebagai gulma yang mengganggu tanaman budidaya.
Basuri menambahkan, konsumsi makanan pedas dan berminyak dapat menyebabkan panas dalam. Karena, makanan pedas dan berminyak dapat menyerap air dalam tubuh. Cairan tubuh berkurang sehingga darah mengental. Akibatnya, aliran darah melambat. Kondisi itu memperberat kinerja jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Sehingga kandungan oksigen dalam darah rendah dan tubuh terasa panas.

Menurut herbalis di Kotamadya Batu, Provinsi Jawa Timur, Wahyu Suprapto, alang-alang memiliki senyawa aktif imperanene. Senyawa aktif itu menjadikan alang-alang berkhasiat, sehingga dapat mengobati berbagai macam gejala penyakit seperti darah tinggi dan panas dalam. Faedah lain dari alang-alang di antaranya memperlancar urine dan melarutkan lemak sehingga aliran pembuluh darah menjadi lancar.
Selain imperanene, menurut Djoko Hargono, pemerhati obat alam, kandungan yang terdapat pada alang-alang adalah berupa minyak asiri seperti arundoin, silindrin, simiarenol, fernenol, isoarburinol, stigmasterol, b-sitosterol, skopoletina, skopolina, p-hidroksi benzaldehida, katekol, dan asam klorogena. Zat lain yang dikandungnya adalah asam isoklorogenat, asam p-kumarat, asam neoklorogenat, asam asetat, asam oxalat, asam sitrat, asam d-malat, kalium, dan kalsium.
Menurut Djoko kandungan lainnya yang tak kalah penting adalah silindol A. Silindol A bersama imperanene dapat menghambat agregasi trombosit dan anti peradangan. Adapun zat skopoletina yang terkandung dalam rimpang alang-alang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah, sehingga aliran darah menjadi lancar.
Masyarakat mengolah akar tanaman itu secara tradisional. Wahyu mengatakan, alang-alang yang baik berukuran besar. “Khasiatnya akan terasa jika dicabut hingga ke akarnya,” katanya. Menurut herbalis di Desa Ciherang, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Ujang Edi, alang-alang untuk obat berasal dari tanaman yang belum berbunga. “Tanaman yang masih tunas muda kerap dimanfaatkan sebagai obat kuat pria,” kata Ujang.
Untuk memperoleh khasiat akar tanaman kerabat padi itu, dengan mencabut akar, membersihkan, lalu potong hingga tersisa pangkal batang dan akar. Rebus akar dalam air secukupnya hingga mendidih. Selama perebusan gunakan api kecil. Setelah rebusan dingin siap minum. Basuri mengonsumsi rebusan alang-alang pemberian neneknya ketika terkena panas dalam. Alang-alang direbus hingga mendidih selama 15 menit, setelah dingin siap minum.

Aneka Rasa
Menurut Ujang Edi masyarakat juga dapat memanfaatkan daun alang-alang untuk mengatasi luka luar. Adapun rebusan batang hingga akar sebagai pembersih organ dalam tubuh, di antaranya ginjal dan pankreas. Ujang yang mengelola pondok herbal itu mengungkapkan, alang-alang sebagai herbal dapat dipadukan dengan tanaman obat lain seperti rimpang jahe merah, jeruk, daun sukun, atau ciplukan.

“Khasiat alang-alang tidak akan hilang jika dikonsumsi dengan campuran bahan lain,” kata Ujang. Kombinasi yang sudah dilakukan adalah penggunaan alang-alang dan cincau hijau. Paduan itu berkhasiat meredakan panas dalam dan mengatasi iritasi pada saluran kemih. Produsen herbal nasional, PT Sido Muncul, melirik khasiat besar alang-alang. Perusahaan itu memroses akar alang-alang pada suhu rendah dan tekanan terkontrol.
Tujuannya agar menjaga senyawa aktif yang terkandung di dalamnya. Menurut Buyung Mulia dari PT Sido Muncul, akar alang-alang dipadukan dengan ekstrak jeruk manis, jeruk nipis, sirsak, atau daun cincau hijau. Ekstrak daun cincau hijau juga berperan menghilangkan panas dalam. Daun cincau hijau mengandung klorofi yang berfungsi sebagai antioksidan dan antiperadangan. Sementara itu jeruk kaya vitamin C dan antioksidan.
Akar tanaman yang dicap tak berguna itu ternyata herbal multimanfaat. Sekar Gendhis dan Basuri Tjahaja Purnama membuktikan akar tanaman kerabat jagung itu untuk menghalau panas dalam. Faedah lain untuk membersihkan organ dalam, mengontrol hipertensi, dan afrodisiak. Melihat begitu banyaknya khasiat alang-alang, stempel herbal tak berguna layak dihapuskan. (Muhamad Fajar Ramadhan)