Trubus.id — Banyak yang tertarik untuk ikut mengebunkan buah naga kuning. Wajar saja, sebab banyak masyarakat yang menyukai buah naga kuning. Alasannya, buah naga kuning memiliki tekstur seperti jeli dengan tingkat kemanisan 15–18°briks. Fenomena itu dibaca oleh Dedi Sumardi, S.P., sebagai sebuah peluang bisnis.
Dedi terbilang sukses mengebunkan dan memasarkan buah naga kuning bongsor golden isis. Kini, dengan adanya peluang baru, petani di Desa Purwadadi Barat, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, juga melebarkan sayap bisnisnya dengan menjual bibit buah naga.
Dedi menjual bibit ke berbagai daerah seperti Sumatra Utara, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tegah, dan Papua. Pria kelahiran Subang, 18 November 1994 itu mengatakan, pembeli bibit 1.000–2.000 tanaman dapat menjadi mitra. Keuntungannya, mereka akan mendapat pendampingan dalam budidaya.
Petani 28 tahun itu menjual bibit dalam bentuk setek dengan panjang batang 40 cm. Menurut Dedi, saat ini pemesanan hingga 2.000–3.000 bibit per bulan. Harga disesuaikan dengan banyaknya permintaan.
Pembelian di atas 1.000–2.000 bibit itu bisa berharga Rp35.000–Rp50.000 per batang. Permintaan bibit melonjak sejak pandemi korona. Ketika itu pada 2020–2021 harga bibit mencapai Rp150.000 per batang.
Sejatinya, berniaga buah naga bukan hal baru bagi Dedi. Ia mulai mengebunkan buah naga sejak 2013. Menanam 1.000 batang buah naga jenis valora. Namun, buah naga itu berukuran kecil, rata-rata 1 kg berisi 6 buah.
Modal mengebunkan buah naga berasal dari hasil uang beasiswa yang ia sisihkan sejak duduk di bangku kuliah. Pada 2016–2017 ia juga mulai membibitkan valora pada rumah tanam berukuran 7 m × 6 m. Omzet saat itu sekitar Rp3 juta per bulan.
Dedi getol mencari informasi perkembangan buah naga. Ia bergabung dengan berbagai komunitas buah naga meski melalui daring. Dari sana ia mendapat informasi mengenai jenis buah naga kuning bongsor golden isis itu sekitar 2013.
Saat itu ia kesulitan mendapatkan bibit golden isis. Ia akhirnya barter dengan penangkar bibit buah naga di Thailand. Pedagang itu menukar 23 bibit buah naga kuning bongsor dengan 23 bibit valora.
Dedi kaget, sebelum menanam, bibit naga kuning itu ditawar Rp400.000 per batang. Seorang rekan dari Jakarta membeli hingga 7 batang bernilai Rp2,8 juta. Sisanya, 16 bibit ia tanam yang kini menjadi tanaman induk berumur 5 tahun.
Sejak 2018 Dedi mulai rutin menjual 100–150 batang bibit per bulan melalui media sosial. Ia dan rekan getol mengunggah video buah naga di YouTube. Penjualan pun meningkat. Pada Oktober 2022 permintaan bibit hingga 7.000 batang.