Monday, September 9, 2024

Pemberian Pakan Terpola Demi Bobot Lobster Optimal

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id— Lazimnya peternak berasumsi pemberian pakan berlimpah mempercepat pertumbuhan lobster. Padahal, justru semakin besar lobster, pakannya semakin sedikit. Oleh karena itu, peternak harus menerapkan pemberian pakan terpola agar bobot lobster meningkat optimal.

Pemberian pakan terpola memacu kenaikan bobot lobster. Syaratnya bibit lobster yang dipakai berumur sebulan, berbobot 10 g per ekor. Saat itu lobster memiliki pertumbuhan paling cepat.

Normalnya kenaikan bobot berkisar 1,5% per hari. Jadi, untuk mencapai bobot 100 g per ekor perlu 188 hari. Pola pakan yang tepat menggenjot kenaikan bobot hingga 2% per hari. Itu persentase kenaikan maksimal yang bisa dicapai. Hal itu berlangsung selama 70 hari.

Berikutnya, terjadi penurunan pertambahan bobot menjadi 1,5%, masing-masing selama 94 hari. Jadi, bobot 100 g per ekor dapat dicapai dalam tempo 164 hari. Berkurangnya persentase itu karena kebutuhan pakan lobster juga menurun.

Pakan yang efektif untuk mendongkrak bobot dapat diketahui dengan menghitung FCR (Feed Conversion Ratio) alias rasio konversi pakan. Patokan dasar FCR adalah 2. Artinya, setiap pemberian 2 g pakan menaikkan bobot sebesar 1 g.

Bila target kenaikan maksimal 2%, FCR meningkat 4%. Total jumlah pakan dihitung dengan mengalikan perkiraan kenaikan bobot dengan nilai FCR. Agar perhitungan mudah, jumlah pemberian pakan diakumulasi setiap 5 hari, 7 hari, dan 15 hari. Contoh, bibit 10 g per ekor.

Agar bobot naik maksimal, jumlah itu dikalikan dengan 2% FCR (2% x 2) atau 0,4 g. Itulah jumlah pakan yang ditambahkan pada hari pertama. Bobot tubuh meningkat menjadi 10,2 g dengan perhitungan 10 ditambah 0,4/FCR.

Hari kedua, perhitungan serupa diulang. Pertambahan bobot pada hari pertama dikalikan 4% menjadi 0,408 g sehingga bobot meningkat menjadi 10,404 g. Perhitungan itu dilakukan sampai hari kelima. Total pakan selama 5 hari adalah 2,082 g. Jadi untuk mendapatkan bobot 20 g dalam 35 hari setiap lobster butuh 0,416 g pakan per hari.

Pada hari ketiga puluh lima, wajib dilakukan pendataan untuk mengetahui penyimpangan. Caranya, dengan menguras kolam. Sama seperti tahap seleksi. Lobster yang tidak seragam disingkirkan.

Seleksi pada pagi agar lobster tidak kepanasan. Panas matahari membuat suhu kolam naik sehingga lobster dehidrasi, kehabisan oksigen, dan stres. Saat itu lobster yang dibesarkan bisa malas makan, bahkan mati lemas.

Selain itu pendataan berguna untuk mengetahui kualitas air. Sisa pakan yang menumpuk berarti amonia meningkat sehingga kolam tercemar. Amonia mengurangi kadar oksigen terlarut. Idealnya lobster butuh oksigen terlarut 5 ppm.

Kestabilan suhu dan pH pun menjadi kunci sukses meningkatkan bobot lobster. Lobster hidup nyaman pada suhu 27—29°C dan pH 7,6—8,5. Yang tak kalah penting, untuk meningkatkan bobot adalah kualitas pakan.

Lobster butuh pakan kaya protein sebesar 35% dan 8% lemak. Pakan kaya protein membuat lobster giat moulting alias berganti kulit. Pakan paling bagus rebon karena kalsium tinggi. Jumlah pakan yang sesuai dengan kebutuhan, memacu pertumbuhan lobster.

Pertumbuhan bongsor itu tentu saja tak lepas dari terjaganya kualitas air, suhu, pH, dan kecukupan protein. Bila itu diperhatikan, hasil panen seragam dan bobot berlipatganda dalam waktu singkat bukan mustahil.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Inovasi Wafer Peningkat Produksi Susu Kambing Perah

Trubus.id–Teknologi pengolahan pakan menjadi wafer dapat meningkatkan nutrisi dan produksi susu ternak kambing perah. Itulah inovasi wafer pakan kambing...
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img