Galatama ikan mas di pemancingan Telaga Cibubur dan Pantai Indah Kapuk.
Jam digital yang tergantung di tepi kolam pemancingan menunjukkan pukul 18.30 ketika Isnaim melempar umpan ke tengah kolam. Umpan jatuh di dekat pipa blower yang mengalirkan air. Tak lama kemudian ujung jorannya tampak bergetar tanda ikan menyambar umpan. Pria 40 tahun itu bersikap tenang meladeni perlawanan ikan yang memberontak ingin melepaskan diri.
Isnaim suskes menepikan ikan mas Cyprinus carpio ke tepi kolam. Caddy atau asisten pemancing sigap menyerok hasil tangkapan. Setelah melepas mata kail, ia segera menimbang. Bobot ikan mencapai 9,65 kg. Hingga akhir lomba, ikan hasil pancingan Isnaim masih indukan terberat. Pemancing asal Cibubur, Jakarta Timur, itu sebagai juara pertama lomba mancing galatama piala Jessica Webb (JW).
Ulang tahun
Isnaim yang berpengalaman memancing 30 tahun itu mudah menggiring ikan ke tepi kolam. Ia menggunakan umpan racikan sendiri dicampur esens jagung bakar, kedelai, nangka, stroberi, dan nilam. Lomba mancing piala JW berlangsung pada 30 Juli 2016. Perempuan pemancing alias lady angler, Jessica Webb, menggagas lomba itu untuk kali pertama.
Menurut pemancing asal Durensawit, Jakarta timur, itu perhelatan itu sebagai sarana silaturahmi dan berkumpulnya para pemancing dari berbagai daerah. “Selain itu juga sebagai perayaan ulang tahun,” kata Jessica yang acap dipanggil Bunda Yayang. Sebanyak 64 lapak habis dipesan oleh para pemancing. Menurut panitia penyelenggara, Melwin Hedisa, lomba galatama mempunyai tantangan yang lebih besar, yaitu terbatas waktu, ikan berukuran besar, dan jumlah ikan banyak, sehingga setiap peserta berpeluang besar merebut juara.
Dengan tiket Rp 2,5-juta, lomba itu memperebutkan 8 kategori yaitu indukan terberat ke-1—5, total terbanyak ke-1—2, dan perolehan ikan berbobot minimal 5 kg terbanyak. Panitia menyediakan hadiah utama Rp25-juta sehingga memikat peserta dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Yogyakarta, dan Surabaya. Jessica berharap, lomba piala JW berlangsung lagi pada tahun-tahun berikutnya sebagai sarana berkumpul pencinta mancing galatama.
Reguler
Sementara pada 14 Agustus 2016 di pemancingan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, berlangsung lomba Shimano Galatamania 2. Lomba baru berjalan 15 menit, ketika ikan menyambar umpan di ujung kail Rizal. Pemancing asal Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, itu menyambar joran dan menarik ke atas. Dengan lincah tangan kirinya menggulung rel senar agar ikan mendekat sehingga mudah ditangkap asisten di sebelahnya.
Setelah ditimbang, ikan perolehan Rizal mencapai bobot 10,55 kg. Hingga akhir lomba pukul 18.00, ikan itu tetap yang terberat Panitia pun menobatkan Rizal sebagai juara pertama dan berhak membawa pulang uang Rp70-juta. Pemancing yang berpengalaman 1,5 tahun itu mengatakan tidak kesulitan meladeni perlawanan ikan, ”Gampang, ikannya nurut,” kata Rizal yang menggunakan umpan berupa campuran belut, mi, dan esens bawang.
Menurut penyelenggara lomba mancing Shimano Galatamania 2, Hariwanli Suparta, lomba mancing itu agenda rutin dua kali dalam satu tahun. Pada kesempatan itu, lomba berlangsung di Pemancingan Pantai Indah Kapuk terdiri atas 124 lapak. Panitia memilih lokasi itu karena kolamnya nyaman dan pemancing pun mudah mencapai dari berbagai daerah.
Peserta lomba berasal dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bandung. Sayangnya dari 124 pendaftar, hanya 102 peserta yang hadir untuk ikut berlaga. ”Kebetulan ada acara lainyang bersamaan waktunya,” kata Hariwanli. Pengelola kolam, William, juga ikut ambil bagian menjadi peserta dalam lomba itu. Ia duduk di lapak 76 dan tidak masuk dalam nomine juara.
“Ikan di sini berukuran antara 5—12 kg, jumlahnya juga tak terhitung banyaknya,” kata William. Besarnya ukuran ikan dan jumlah yang banyak membuat peluang memperoleh juara sangat tinggi. Wajar bila lokasi itu menjadi favorit penikmat mincing galatama. (Muhammad Awaluddin)
