Trubus.id—Pisang kepok tanpa jantung atau kepok tanjung memiliki ragam keunggulan antara lain semua bunga membentuk buah sehingga tidak ada jantung yang tersisa.
Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Tanaman Buah Tropika merilis varietas pisang kepok tanpa jantung itu pada 2009. Keunggulan pisang itu membuat petani tak perlu memangkas jantung pisang plus mengurangi penularan penyakit layu bakteri.
Produktivitas pisang kepok asal Maluku Tengah itu juga sangat tinggi. Jumlah pisang kepok tanjung mencapai 175 buah per tandan dengan bobot 15—25 kg per tandan.
Melihat beragam keunggulan itu plus permintaan benih yang tinggi, Unit Pelaksana Tugas Daerah Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (UPTD BPSB) Sumatra Barat bekerja sama dengan BSIP Tanaman Buah Tropika, membina penangkar benih pisang kepok tanjung di Sumatra Barat.
Nike Karjunita, S.P., M.Si., dosen di Program Studi S-1 Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas menuturkan ada dua penangkar yang menjadi binaan yaitu Warlis Anjung di Kabupaten Solok dan Rahma Rara Deka di Kabupaten Sijunjung.
Di Kabupaten Sijunjung, penangkaran masih terbilang baru. Luas lahan baru 2 hektare dengan nama AZ Sanjung. Sebagai tahap awal, penangkaran itu baru menanam 150 pisang kepok tanjung.
Wakil Bupati Sijunjung, H. Iraddatillah, S.Pt., yang hadir pada saat pemasangan label pohon induk, menyambut baik adanya penangkaran pisang kepok tanjung di Sijunjung.
“Ia berharap upaya itu dapat diikuti penangkar lainnya sehingga Kabupaten Sijunjung menjadi penghasil benih pisang kepok tanjung terbesar di Sumatra Barat,” ujar Nike.
Pada tanaman pisang, perbanyakan bisa menggunakan tunas/anakan, bonggol, dan kultur jaringan Di AZ Sanjung Hort dan Alba, penangkaran pisang kepok tanjung dengan memperbanyak bonggol.