Trubus.id— Burung pipit sering kali menjadi hama yang bisa merugikan petani. Saat mendekati panen, burung pipit kerap menyerbu lahan padi petani. Hal itu membuat produktivitas padi menurun.
Oleh karena itu, menjelang waktu panen, petani secara manual berupaya mengusir burung pipit dengan alat seadanya seperti membuat orang-orangan sawah. Namun, kini para petani padi tak perlu lagi bersusah payah mengusir burung pipit dengan orang-orangan sawah dan bendera putih.
Cukup menekan tombol, maka rumbai-rumbai dan bunyi-bunyian mengusir burung pipit secara otomatis. Itulah cara kerja alat yang disebut Nggusah. Menurut laboran Fakultas Sains dan Matematika (FSM), Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), dan juga ketua tim yang menciptakan alat ini, Tri Sunarno, S.Si, Nggusah, terdiri atas panel surya, solar control, dan motor penggerak.
Sebagai penyimpan energi menggunakan baterai aki kering 12 volt. Cara kerjanya sederhana. Alat itu menangkap sinar matahari dengan panel surya. Lalu, solar control menggunakan dan menyalurkan energi listrik dari panel surya ke dinamo sebagai motor penggerak.
Ada juga timer agar bisa diatur durasi pemakaian dan pergerakan Nggusah. Intinya sama dengan pengusir burung manual, ada tali, kaleng yang diisi batu, dan rumbai-rumbai.
“Bedanya alat berbentuk kotak itulah yang menggerakkan tali yang ditarik dengan alat itu sehingga bisa menghasilkan gerakan dan bunyi,” kata Tri.
Alat itu bisa digunakan hingga luas sawah 2.000 m². Ia menciptakan alat itu bersama tim yang terdiri dari mahasiswa Program Studi Fisika, Fisya Tari Mindarningtyas, dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika, Yosua Aditya Wartanto, semuanya mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika (FSM), Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).
