Trubus.id— Penjarangan penting dilakukan agar pertumbuhan sengon maksimal sehingga hasil panen lebih optimal. Dokter Yuno Abeta Lahay, pekebun sengon yang juga melakukan penjarangan.
Pekebun sengon di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, itu menjarangkan tanaman sakit seperti terserang karat puru. Harap mafhum benjolan seperti kanker itu menjadi momok pekebun sengon.
Ia juga menebang Paraserianthes falcataria yang kecil atau dorman—berhenti tumbuh. Meski sejak awal ada penjarangan, Yuno tetap untung lantaran hasil penjarangan bisa dijual.
Yuno mengatakan penjarangan penting untuk sengon supaya tidak berdesak dan memberikan ruang untuk pertumbuhan tanaman yang baik.
Menurut dosen Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor (IPB), Ir. Edhi Sandra, M.Si., pohon yang ditanam rapat menghambat pertumbuhan tunas karena tidak mendapatkan sinar matahari cukup.
Sinar matahari berperan pada fotosintesis. Hasil proses itu sangat memengaruhi pertumbuhan tanaman. Energi hasil fotosintetis tidak hanya untuk pertumbuhan tinggi dan diameter tetapi juga untuk seluruh kebutuhan hidup tanaman. Termasuk sel-sel yang ada pada daun, ranting, batang, dan akar.
Selain itu hasil fotosintesis juga untuk perlawanan terhadap serangan hama dan penyakit melalui metabolit sekunder. “Prinsipnya untuk menyisakan pohon yang terbaik pertumbuhannya,” kata Edhi.
Penjarangan juga menghindarkan tanaman berebut nutrisi dengan tanaman yang sakit dan kerdil. Lazimnya pekebun menjarangkan sengon sakit dan kerdil sejak tanaman berumur 1,5— 2,5 tahun.
Menurut Edhi pohon berumur 1—2 tahun itu tengah fokus pada pertumbuhan tinggi tanaman. Adapun fokus perkembangan tanaman berumur 3 tahun pada pembesaran diameter. Saat itu tanaman mulai rapat karena mulai bercabang.
Maka pada umur 2,5—3,5 tahun pekebun biasanya getol melakukan penjarangan kedua. Disarankan pohon yang kalah berkompetisi agar ditebang saja. Pekebun cukup memperhatikan pohon yang tumbuh dengan baik.
Selain penjarangan Yuno rutin memangkas (pruning) cabang setiap 6—12 bulan sekali. “Pemangkasan dilakukan karena jangan sampai ada ranting mendadak besar. Nanti bagian tengah batang kalah,” tutur Yuno.