Trubus.id — Asupan makanan sangat berpengaruh bagi kesehatan tubuh. Pemilihan jenis pangan sehat menjadi hal penting untuk dilakukan. Salah satu sumber pangan sehat berasal dari produk pertanian organik.
Pertanian organik saat ini menjadi tantangan dan peluang. Tantangan di tengah gempuran penggunaan bahan-bahan kimia yang tidak ramah lingkungan. Peluang amat terbuka jika berhasil meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat untuk mengonsumsi produk organik, hingga mendapatkan keuntungan dari penjualan olahan produk organik.
Restoran Enatura, mengambil tantangan ini. Enatura mempunyai kebun sendiri sebagai pemasok bahan pangan organik. Dalam budidaya, Enatura pantang menggunakan pupuk dan pestisida kimia.
Lokasi kebun milik Restoran Enatura berada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dengan luas 1 hektare. Di kebun itu, beragam sayuran tumbuh subur, seperti bayam, kangkung, pakcoi, selada, buncis, tomat, dan mentimun.
Disyacitta Nariswari, Manajer Enatura, mengatakan, kebutuhan selada paling tinggi sehingga populasinya mendominasi kebun. Enatura membutuhkan setidaknya 100 kilogram selada keriting hijau, 80 kilogram selada romain, dan 50–60 kilogram selada keriting merah per bulan.
Adapun sayuran lain, seperti bayam hijau dan tomat masing-masing 40 kilogram dan 20 kilogram saban bulan. Semua hasil panen itu merupakan bahan baku makanan sehat yang memanjakan lidah. Sebut saja aneka salad, spageti, sandwich, sup, dan jus.
Disyacitta mengatakan Enatura adalah singkatan dari enak dan natural. Oleh karena itu, pihaknya selalu berupaya menghadirkan makanan enak dan sehat.
Enatura ingin mengajak masyarakat perkotaan untuk menikmati makanan sehat dengan cara asyik. Itulah alasannya yang disajikan menu yang dekat dengan keseharian kaum urban. Enatura menjaga kualitas bahan baku, cita rasa, dan penampilan.
“Kami ingin membuktikan bahwa makanan sehat itu bisa disajikan dengan asyik dan nikmat,” kata Disyacitta.
Tim Enatura menentukan resep dan memilih bahan baku sendiri. Pengunjung bisa melihat langsung proses penyajian menu yang dipesan lewat dapur yang terbuka.
Koki tidak menggunakan penguat rasa, bahan pengawet, ataupun pewarna sintetis saat pembuatan makanan. Koki merebus daging sapi dan ayam untuk diambil kaldunya sebagai penyedap rasa. Begitu pula untuk saus. Mereka membuat saus alami dari buah tomat segar.