Monday, March 3, 2025

Petani Organik: Harga Produk Organik Tidak Mahal, Tetapi Harga yang Adil dan Layak

Rekomendasi

Trubus.id — Masih banyak yang menilai jika harga produk organik terbilang mahal. Pandangan tersebut mendapat tanggapan serius dari Bibong Widyarti, petani organik sekaligus peneliti pertanian organik.

Bibong Widyarti menegaskan, petani organik hanya membutuhkan harga yang adil. Menurutnya, harga produk organik yang beredar di pasaran bukanlah harga yang mahal, melainkan harga yang adil untuk produk organik.

“Jika ada yang bilang produk organik mahal, maka saya akan bilang tidak, karena harga produk organik adalah harga yang layak sesuai dengan produk yang didapatkan oleh konsumen,” kata Bibong, saat menjadi narasumber pada acara Diskusi Publik Pertanian Organik Solusi Pangan Berkelanjutan, di Hotel Teraskita, Jakarta Timur, Selasa (13/12).

Bibong menyebut, saat membahas pangan tentu akan berbicara kualitas. Pertanian organik adalah jawabannya. Hal ini karena produk yang dihasilkan dari pertanian organik merupakan produk yang sehat.

“Pertanian organik yang saya tahu, dari tanah yang sehat akan menghasilkan makanan yang sehat, dari makanan yang sehat akan menghasilkan manusia yang sehat,” kata Bibong.

Bibong menyayangkan dengan pertanian yang mengandalkan kimiawi. Pasalnya, hal itu bisa merusak bumi. Padahal, bumi yang biasa disebut ibu bumi itu merupakan lahan untuk manusia menghasilkan pangan sehat sebagai keberlanjutan kehidupan.

“Kalau tanah sendiri sudah nggak sehat apa yang terjadi? Tanah kita udah sakit karena penggunaan pupuk kimia,” jelasnya.

Lebih lanjut, Bibong menuturkan, banyak tantangan dalam membangkitkan kembali pertanian organik. Salah satunya adalah terkait regenerasi petani. Bibong menilai regenerasi petani berjalan sangat lamban.

Banyak pemuda dengan tingkat pendidikan tinggi yang enggan menjadi petani. Padahal, suplai asupan makanan yang dimakan berasal dari kerja-kerja para petani. Pemuda lebih banyak yang memilih bekerja di kota dengan anggapan pekerjaan yang lebih bergengsi.

Sementara itu, Dr. Adi Setiyanto, M.Si., Analis Kebijakan Muda Kementerian Pertanian, menyebut, regenerasi petani memang menjadi salah satu kendala dari pertanian organik. Pasalnya, ada peluang pada pertanian organik.

Pertanian organik menghasilkan pangan yang sehat dan bergizi tinggi. Apalagi, saat ini kesadaran masyarakat akan pangan sehat mulai meningkat. Ditambah pertanian organik juga semakin banyak dikenal.

Menurutnya, salah satu strategi Kementerian Pertanian yakni terus mendorong generasi milenial untuk terjun di sektor pertanian organik. Mengingat, generasi-generasi muda itu merupakan calon kooperator dan calon konsumen produk pertanian organik.

Terlepas dari itu, untuk mengembangkan pertanian organik secara umum, ia menilai diperlukan kerja sama multipihak, khususnya dalam pengembangan infrastruktur dan lembaga pendukung pengembangan.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Inovasi Olahan Rumput Laut, Mi Hingga Agar Strip

Trubus.id–Usup Supriatna berhasil mengolah rumput laut menjadi produk inovatif berupa mi rumput laut dan agar strip. Mi rumput laut...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img