Trubus.id—Seledri sayuran daun yang lazim digunakan sabagai bumbu masakan. Namun, tanaman famili Apiaceae itu juga berkhasiat sebagai obat. Periset di Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada M. Novrizal Abdi Sahid dan rekan meneliti khasiat seledri untuk radang usus.
Novrizal bersama tim meneliti efek ekstrak etanol Apium graveolens pada tikus wistar jantan. Mereka membagi hewan uji itu menjadi lima kelompok perlakuan yaitu kelompok normal, kontrol negatif, kontrol positif, ekstrak etanol seledri (EES) dosis 100 mg/kgBB, dan EES dosis 300 mg/kgBB.
Sebelumnya tim peneliti menginduksi hewan uji dengan asam asetat agar terjadi radang usus (kolitis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol seledri berefek positif terhadap tikus yang mengalami radang usus.
EES berpotensi menjadi terapi pendukung atau pencegahan untuk radang usus. Hal itu ditandai dengan panjang kolon tikus yang diberi EES lebih panjang daripada kontrol negatif. Panjang kolon tikus yang mendapatkan EES dosis 100 mg/kgBB mencapai 12,84 cm.
Sementara tikus yang memperoleh EES dosis 300 mg/ kgBB mencapai 13,67 cm. Bandingkan dengan panjang kolon tikus kontrol negatif yang hanya 11,67 cm. Tanda peradangan usus salah satunya terjadi penurunan panjang kolon.
Bagaimana duduk perkara seledri mengatasi radang usus? Flavonoid dalam seledri bersifat antiinflamasi dengan menghambat aktivitas sel imun dan sitokin proinflamasi seperti IL-1, IL-6 dan TNF-α.
Selain itu flavonoid bersifat antioksidan yang menangkal radikal bebas penyebab patogenesis tukak lambung.”Oleh karena itu, seledri bisa digunakan sebagai terapi penyakit saluran pencernaan salah satunya radang usus,” kata Novrizal.