Trubus.id—Varian cupang Betta multicolor tengah naik daun. Namun, menghasilkan ikan cupang multicolor hingga menjadi ikan kampiun kontes perlu perawatan intensif.
Menurut juri International Betta Congress (IBC) asal Jakarta, Dominikus Ferdinand, syarat ikan termasuk kategori multicolor minimal memiliki tiga warna berbeda. Harap mafhum, menghasilkan ikan multicolor kampiun memang sulit.
Tidak sekadar menyilangkan sesama jenis multicolor. Pemilik ikan atau penangkar pun mesti faham mengenai mutasi warna. Sebab, warna ikan saat burayak hingga dewasa kerap berubah.
Artinya, pemilik ikan multicolor mesti bisa memprediksi warna berpadu dengan perawatan intensif agar kualitas ikan optimal.
Menurut pemilik ikan kampiun, Anggriyani Violetta, potensi genetik berpadu perawatan kunci hasilkan ikan kampiun. “Fisik dan warna ikan biasanya berasal dari genetik,” kata pehobi cupang sejak 2018 itu.
Riyani—panggilan akrab Anggriyani Violetta—mengatakan, ada persiapan khusus terutama sepekan menjelang kontes. Warga di Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat itu kerap memberikan pakan alami bernutrisi tinggi tinggi kalsium menjelang kontes.
Pilihannya antara lain kutu air, cuk (jentik), dan bayi udang. “Pakan tinggi nutrisi itu bertujuan untuk memperkuat kualitas tulang,” kata Riyani. Pemberian untuk ikan dewasa idelanya sekali sehari dan ikan saat masa pertumbuhan 2—3 kali sehari.
Adapun soal mengganti air kerap Riyani lakukan 100% setiap hari. Namun, Ia mewanti-wanti memperhatikan pH air sebelum mengganti air. Sebab, nilai pH yang berubah atau tidak konsisten menyebabkan ikan stres, sehingga memicu datangnya beragam penyakit seperti white spot dan dropsy atau sisik nanas.
“Terutama saat musim hujan pemicu pH air selalu berubah,” katanya. Oleh sebab itu, Riyani lebih memilih air mineral kemasan demi perawatan ikan saat persiapan kontes. Alasannya pH relatif stabil. “Nilai pH ideal antara 6,5—7 sudah aman untuk ikan tropis,” katanya.
Lantas adakah siasat untuk memperkuat mental ikan? Menurut Riyani, ada satu teknik yang dinamai “jantur” tujuannya agar ekor dan sirip ikan kencang jetika kontes. Praktik teknik “jantur” dengan memasukkan cupang lain pada wadah bening berisi air.
Kemudian memasukkan wadah bening berisi ikan ke akuarium tempat ikan yang akan dilatih. “Cukup 15—25 menit sehari,” kata Riyanti. Perlakuan rutin itu terbukti membuat mental klangenannya kuat.
Cupang jenis plakat multicolor itu konsisten “mengedok” ketika penilaian sehingga mencuri perhatian dewan juri. Keruan saja ikan milik Riyani meraih Best of Show pada kontes cupang Kalikan Expo 2022.
