Monday, March 27, 2023

Sebelum Ekspor, Penataan Tata Niaga Benih Sawit Perlu Dilakukan Lebih Dulu

Rekomendasi

Trubus.id — Rencana ekspor benih kelapa sawit menjadi sorotan berbagai pihak. Pasalnya, untuk mewujudkan ekspor, salah satu hal penting yang harus dilakukan adalah menata tata niaga benih kelapa sawit nasional.

Gamal Nasir, pakar sekaligus tokoh perkebunan, mengingatkan, di Indonesia tidak boleh lagi ada peredaran benih tidak bermutu di masyarakat. Apalagi, Indonesia merupakan negara penghasil benih kelapa sawit terbesar di dunia.

Dengan potensi ketersediaan benih hingga 260 juta, seharusnya pekebun tidak boleh lagi kesulitan mendapatkan kecambah kelapa sawit. Sebelum berpikir melakukan ekspor, produsen benih harus memastikan seluruh masyarakat bisa mengakses kecambah benih sawit dengan mudah.

“Sumber benih harus membuat sistem pelayanan yang memungkinkan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan akses terhadap benih unggul bermutu,” kata Gamal Nasir, dalam rilis yang diterima Trubus.

Saat ini terdapat 19 produsen benih dengan menghasilkan 62 varietas. Artinya, masyarakat sangat dimanjakan dengan pilihan bahan tanam unggul. Namun, dalam kenyataannya, pekebun tidak banyak tahu terhadap produsen benih dan jenis varietas itu.

Hal itu seringkali membuat pemesanan menumpuk di beberapa produsen benih dengan waktu tunggu hingga 6 bulan lebih. Beberapa produsen benih ada yang hanya fokus melayani kebutuhannya sendiri.

Selain itu, masyarakat dengan kebutuhan kecil 100 atau 200 kecambah, khususnya petani swadaya, seringkali tidak terakomodir dalam sistem layanan sumber benih. Dengan begitu, banyak warga negara Indonesia yang ingin mendapatkan kecambah bersertifikat, memilih mendapatkan benih secara ilegal, seperti memperoleh benih dari marketplace.

“Sebaiknya produsen benih dan pemerintah wajib memfasilitasi masyarakat mendapatkan kecambah,” terang founder Gamal Institute itu.

Selain itu, aturan yang mengharuskan produsen benih mengalokasikan kecambah 20–30% untuk pekebun perlu dihidupkan kembali dengan penegasan untuk tidak saja menyasar plasma perusahaan dalam satu grup, tapi juga petani swadaya.

Menurutnya, regulasi yang mempersulit masyarakat mendapatkan kecambah sebaiknya dievaluasi. Sekiranya tata niaga kecambah Indonesia sudah baik dan berhasil memenangkan pasar dalam negeri, Indonesia boleh mengembangkan sayap menjadi pemain di tingkat global.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Tips Menjaga Sapi Perah agar Tetap Produktif

Trubus.id — Memelihara sapi perah harus intensif. Pasalnya banyak tantangan yang dapat membuat produksi susu sapi merosot. Misalnya sapi...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img