Jaman dulu sepeda dilengkapi lampu yang listriknya dibangkitkan oleh dinamo kecil di roda depan. Saat itu kereta angin itu memang moda transportasi utama lantaran kendaraan bermotor masih terbilang langka. Namun, terbukti bahwa sepeda pun bisa menghasilkan listrik. Ide membangkitkan listrik menggunakan sepeda itu diperbarui oleh Soelaiman Budi Sunarto, penggerak masyarakat di Doplang, Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah.
Soelaiman membuat dudukan khusus untuk sepeda. Di bawah roda belakang, ia memasang sepasang dinamo mobil bekas yang terhubung dengan poros khusus. Saat sepeda dikayuh, roda belakang menggerakkan poros itu sehingga dinamo turut berputar. Lantaran tegangan listrik yang dihasilkan paling tinggi hanya 14,4 volt, energinya disimpan dalam sebuah akumulator. Soelaiman menggunakan lampu hemat energi agar daya listrik dalam akumulator tidak cepat habis.
Jika terisi penuh, akumulator mampu menyalakan 5 lampu 12 volt 1,5 watt selama seminggu. Soelaiman menyarankan pengguna mengisi ulang akumulator dengan sepeda selama minimal 2 jam setiap hari. Dudukan sepeda rancangan Soelaiman fleksibel, sepeda mudah dilepas dan dapat digunakan untuk keperluan lain setiap saat.***