Saturday, July 19, 2025

Siap Jadi Petani Hidroponik Sebelum Pensiun

Rekomendasi

Trubus.id — Menjelang pensiun, pegawai PLN bersemangat belajar hidroponik untuk menjadi agripreneur.

“Saya masih awam tentang hidroponik. Namun dengan mendapatkan pembelajaran hidroponik hari ini lebih menambah wawasan,” ujar I Nengah, karyawan PT PLN yang berasal dari Unit Pelaksana Pendidikan dan Latihan (UPDL) Bogor.

Ia merupakan salah satu karyawan PT PLN yang datang ke Kota Bandung bersama sang istri untuk mengikuti pembekalan masa purnabakti entrepreneurship hidroponik dan akuaponik.

Pembekalan entrepreneurship adalah program dari PT PLN yang diberikan kepada karyawan yang akan atau baru memasuki masa purnabakti. Mengingat pada masa itu, seluruh aktivitas mereka berubah drastis.

Lazimnya mereka mengerjakan pekerjaan kantor sehari-hari. Setelah pensiun, aktivitas itu tidak dilakukan itu. Oleh sebab itu, pembekalan masa purnabakti entrepreneurship diharapkan menjadi modal karyawan yang memasuki masa pensiun untuk merintis usaha.

Antusiasme peserta

Budidaya hidroponik dinilai menjadi salah satu bidang usaha yang menjanjikan. Pasalnya pangan merupakan kebutuhan utama yang harus dipenuhi setiap hari. Selain itu, label hidroponik pada hasil panen masih menjadi nilai tambah yang memikat hati konsumen. Pembekalan entrepreneurship hidroponik dan akuaponik terselenggara atas kerja sama antara PT PLN dan Kelas Trubus.

Selain Nengah, masih ada 11 peserta lain yang antusias membedah bisnis budidaya hidroponik. “Sangat luar biasa, sehingga apa yang belum saya ketahui tentang hidroponik dan akuaponik, banyak ilmu yang kami dapatkan,” kata Kusnanto yang berasal dari UPDL Jawa Tengah. Pembekalan entrepreneurship hidroponik dan akuaponik dilaksanakan pada 29 Agustus—1 September 2022.

Selama tiga hari, peserta mendapatkan materi tentang hidroponik. Mulai dari hidroponik dan akuaponik dasar, memulai budidaya, menanam dengan sistem hidroponik dan akuaponik, hingga materi pemasaran digital (digital marketing). Seluruh materi itu disampaikan oleh narasumber yang merupakan praktisi di bidangnya seperti Charlie Tjendapati.

Peserta memegang hasil panen sayuran hidroponik. (Trubus/Dok. Kelas Trubus)

Charlie merupakan salah satu pekebun dan pebisnis hidroponik berpengalaman. “Agribisnis ini segala macam kegiatan bisnis yang berhubungan sama agri, sama pertanian. Jadi, sekarang bukan hanya pertanian menanam sayur, Bapak bisa menjadi segala hal, yang penting sudah lebih dahulu mengalami di pertanian,” kata Charlie saat memberikan pelatihan hidroponik di Kelas Trubus.

Charlie kagum dengan semangat para peserta yang memasuki umur kepala lima. Meski masih berstatus aktif sebagai karyawan, mereka bersemangat untuk mencoba hal baru seperti budidaya hidroponik.

“Tadinya, saya pikir, bapak-bapak yang memasuki masa purnabakti mulai jenuh dan tidak peduli nanti akan seperti apa. Ternyata, di balik kejenuhan mereka bertahun-tahun bekerja di PLN, tiba-tiba punya keinginan besar untuk berkarya (bertanam hidroponik),” tutur Charlie.

Panen sayuran

Setelah mendapatkan materi di kelas, peserta mengunjungi kebun hidroponik 20.000 lubang yang berlokasi di Paseh, Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Di lokasi kunjungan, peserta melihat secara langsung aplikasi dari teori-teori yang disampaikan di dalam kelas. Para karyawan yang memasuki masa purnabakti juga memanen sayuran langsung.

Mereka dipandu cara memetik tanaman langsung di instalasi hidroponik hingga mengemasnya dengan plastik. Kemasan menjadi salah satu bagian penting untuk menyiapkan produk yang berkualitas.

“Sangat menyenangkan, senang saya malahan (panen sayur hidroponik) karena di rumah banyak tanaman,” ujar Ismu Susilowati yang berasal dari PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah.

Sebagai informasi, Anda bisa memilih dan mengikuti pelatihan yang digelar Kelas Trubus di www.kelastrubus.id atau menghubungi WhatsApp admin Kelas Trubus. (Zahrotul Millah)

Artikel Terbaru

Mahasiswa UNAIR Olah Limbah Sisik Ikan Jadi Penutup Luka

Trubus.id-Bau tak sedap dari tumpukan sisik ikan kerap menjadi masalah di sektor perikanan. Namun, siapa sangka limbah tersebut justru...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img