Monday, September 16, 2024

Sistem Budi daya Udang Vannamei Berbasis Keseimbangan Asam dan Basa

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id–Budi daya  udang vannamei secara intensif menghasil panen berkualitas. Menurut Bakti Prasetijana atau yang akrab disapa Bakti MSO terdapat 4 parameter penting pada budi daya udang. 

Pertama alkalinitas yakni penyangga (buffer) fluktuasi pH pada perairan yang terdiri dari ion CO3 , HCO3 , dan OH. “Standar alkali minimal 150 mg/L untuk air yang bersumber dari laut dan 350 mg/dL (sumber air hasil bor),” kata Bakti.

Parameter kedua yakni pH yang menggambarkan kondisi perairan. Bakti menggunakan acuan standar pH 7,5 saat pagi dan sore 7,9. Pada standar pH itu proses osmosis cairan dalam tubuh berjalan lancar dan udang sehat. 

Menurut Bakti pH kurang dari 7,5 memicu penyakit-penyakit untuk menyerang udang. Jika pH 8—8,3, penyakit menyerang udang dengan kematian pelan-pelan (mortalitas kurang dari 10%). 

Namun serangan mengganas karena langsung menginfeksi udang pada air dengan pH lebih dari 8,3—8,5. Ketiga menghilangkan polutan terlarut seperti amonium dan racun dari plankton, polutan dari bahan organik maupun anorganik, serta polutan yang mengendap yakni lumpur.

Keempat pengendalian penyakit vannamei seperti vibriosis yang kerap menginfeksi sel udang. Untuk menstabilkan empat parameter itu Bakti mengaplikasikan sistem budi daya berbasis keseimbangan asam dan basa. 

Ia membagi formulasi pada dua drum bervolume 200 liter. Satu drum berisi bahan-bahan seperti dedak, molases, serta ragi Saccharomyces sp. dan Aspergilus niger. Selain itu ada herbal berupa ekstrak benalu, mengkudu, dan rumput teki, serta nutrisi kesehatan hepato.

Sayang ia enggan menyebutkan takaran setiap bahan. Kemudian ia memfermentasi semua bahan selama 5 hari. Tanda fermentasi berhasil bila beraroma khas seperti tapai. 

“Semakin lama fermentasi makin bagus,” ujar Bakti MSO. 

Melalui fermentasi senyawa semua material dipecah menjadi lebih sederhana. Selain itu, penambahan zat aktif pada herbal berpotensi menekan virus penyebab penyakit seperti APHD, myo, dan White Feces Disease (WFD). 

“Reaksi pada fermentasi menghasilkan beta glukan untuk imunostimulan udang,” ujar Bakti.

Satu drum lagi berisi kapur tohor atau kalsium oksida (CaO) dan multimineral bikinan pribadi (dalam proses paten). Ia menyempurnakan mineral itu dengan memberikan katalis untuk mempercepat tukar anion dan kation.

Menurut Bakti dengan penambahan mineral itu udang bersih dari parasit, lebih lincah, warna mengilap, dan air menjadi tidak gelap. Lazimnya petambak langsung menebar kapur padahal itu hanya berpotensi menaikkan pH tanpa alkalinitas, maka harus melalui proses seperti yang ia lakukan. 

Kemudian aplikasikan keseimbangan  asam basa itu secara bersamaan. Jika umur udang kurang dari 50 hari, perbandingan asam dan basa 75% : 25%. 

Adapun perbandingan untuk udang berumur lebih dari 50 hari setelah tebar yakni 75% basa dan 25% asam. Sistem keseimbangan asam basa itu memungkinkan untuk membuat kondisi kolam udang vannamei pada alkalinitas dan pH standar.

Aplikasi itu juga berpotensi membantu menghilangkan polutan sehingga air lebih bersih. Untuk hasil lebih maksimal, ia menyarankan juga penyedotan lumpur di dasar kolam (sipon). Untuk menangani penyakit, Bakti, mengaplikasikan zat aktif herbal melalui ekstraksi 3 herbal itu.

“Buat sendiri dan baru untuk kalangan pribadi,” kata Bakti. 

Ia menjelaskan bahwa mengkudu kaya nutrisi dan tanin. Rumput teki sampai umbinya mengandung imunositumulan tinggi untuk ketahanan udang dan benalu memiliki antioksidan tinggi. 

Bakti menggunakan pakan udang lengkap dengan protein yang berasal dari magot dan tepung ikan. Frekuensi pemberian pakan tujuh kali per hari.  Lebih lanjut ia menuturkan, dengan perawatan intensif rata-rata pertambahan berat harian udang vannamei mencapai 0,3—0,7 gram.

“Adapun tingkat keberhasilan budi daya hingga panen 80—90%,” ujar Bakti.

Untuk membangkitkan gairah budi daya udang vannamei, Bakti getol memberikan edukasi mengenai 4 pilar penting dalam budidaya udang itu dengan solusi yang ia tawarkan bernama Miracle Sukses Otomatis (MSO) yang ia kembangkan sejak 2020. Baca juga Inovasi Penyelamat Panen Udang Vannamei – Trubus.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Fakta Unik Perjalanan Biji Kopi Di Dunia

Trubus.id—Kopi mulai dikenal oleh Suku Galia di Afrika Timur tahun 1000 Sebelum Masehi. Dua ribu tahun berikutnya antara abad...
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img