Trubus.id — Ayam saat terserang penyakit otomatis akan mengalami penyusutan bobot badan. Penyebabnya adalah nafsu makan ayam menurun. Peternak bisa mengatasi masalah itu dengan pemberian antibiotik atau herbal.
Prof. Dr. Ir. Sofjan Iskandar, M.Rur.Sc., peneliti utama di bidang pakan dan nutrisi ternak dari Balai Penelitian Ternak, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyarankan langkah efektif adalah pemberian herbal. Hal ini karena pemberian antibiotik pada ayam bisa berdampak negatif bagi kesehatan manusia.
“Residu antibiotik sintetis dalam daging unggas bisa mengancam kesehatan manusia yang mengonsumsinya,” kata Sofjan.
Aturan penggunaan antibiotik umumnya maksimal sepekan sebelum ayam dipotong,” kata Sofjan Iskandar. Jika pemotongan ayam tak sampai sepekan sejak pemberian antibiotik, daging berbahaya bagi manusia yang mengonsumsinya.
Oleh karena itu, menurutnya, cara terbaik mengendalikan penyakit ayam pedaging yakni dengan pencegahan. Pencegahan bisa menggunakan kandungan zat organik tanaman alias herbal, seperti kunyit.
Sofjan mengatakan herbal berbahan dasar kunyit mampu meningkatkan daya tahan tubuh ayam sekaligus meningkatkan nafsu makannya. Hal itu membuat pertumbuhan tetap optimal meski sedang sakit.
Sumardi, peternak di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jawa Timur, membuktikan berkat ramuan herbal bobot ayam di kandangnya naik 50 gram per ekor dibanding dengan produksi sebelumnya.
Ia memakai ramuan herbal seperti kunyit Curcuma longa, temulawak Curcuma xanthorrhiza, dan lempuyang Zingiber zerumbet yang turun-temurun dikonsumsi manusia.
“Jamu itu membuat ayam tetap tumbuh dan bertambah bobotnya meski terserang penyakit. Sementara dengan obat kimia, begitu sakit pertumbuhannya terhenti, bahkan bobot berkurang,” kata Sumardi.