Monday, June 16, 2025

Solusi Jitu Memanen Udang dengan Cepat

Rekomendasi

Trubus.id — Durasi pemanenan udang ditambak dengan cara manual membutuhkan waktu yang lama hingga berjam-jam bergantung pada luas tambak. Hal itu membuat risiko kematian udang saat dipanen tinggi. Padahal, sebetulnya petambak bisa mencegah kematian udang jika menggunakan mesin tipe vakum.

Perekayasa mesin itu Dr. Sam Herodian dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Sam mengatakan, mesin pemanen udang menekan biaya tenaga kerja sekaligus menekan tingkat risiko kematian udang.

Pengoperasian mesin hanya membutuhkan 3 orang. Waktu panen juga lebih cepat. “Jika semula panen udang memerlukan 6–9 jam, menggunakan alat ini waktu panen hanya sejam,” kata Sam Herodian.

Menurut Sam, waktu panen yang cepat membuat nyaris 0 persen kematian udang. Apalagi, jika petambak langsung merendam hasil panen itu dalam es bersuhu 3–4°C. Sam menuturkan, proses itu membuat kualitas udang tetap segar.

“Udang segar susah didapatkan ketika sistem panen tradisional. Sebab waktu panen lama,” jelas dosen di Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, IPB itu.

Pasar ekspor atau pasar modern membutuhkan kualitas udang segar. Potensi besar pasar udang membuat petani harus bisa mempertahankan kualitas udang. Menurut Sam, mesin mengisap air dan komoditas di dalam tambak menggunakan pompa air melalui saluran inlet 4 inci menuju tangki penampungan.

Tangki berfungsi menampung udang sementara dari hasil isapan pompa air. Desain tangki berjumlah dua bertujuan agar mesin dapat difungsikan secara kontinu. Jika salah satu tangki penuh, petambak mengalihkan pada tangki kedua.

Tangki terbuat dari plat besi berketebalan 2 mm. Desain tangki dengan perbandingan volume komoditas dan air 1:2. Volume total tangki 200 liter. Menurut Sam, udang yang masuk ke tangki tidak bisa keluar karena terpasang kawat berjaring.

Sementara itu, air terus mengalir keluar saluran outlet menuju pompa air. Air yang keluar dari pompa (discharge) kemudian dapat didistribusikan keluar sistem (kembali ke tambak) melalui saluran pembuangan.

Sam meyampaikan, untuk membuat mesin pemanen udang memerlukan biaya Rp25 juta. “Kalau pemilihan bahannya bagus bisa bertahan 5–10 tahun,” kata Sam. Mesin pemanen udang berpotensi bagi petambak untuk investasi jangka panjang.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Peluang Pasar  Sarang Burung Walet Indonesia di Pasar Jepang

Trubus.id - Indonesia merupakan produsen sarang burung walet terbesar di dunia. Dengan lebih dari 90 persen produksi global berasal...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img