Monday, March 3, 2025

Sumber Cuan dari Olahan Komoditas Perkebunan Gula Aren

Rekomendasi

Trubus.id—Komoditas perkebunan menjadi pilihan bagi sejumlah kelompok tani sebagai sumber pendapatan utama. Kelompok tani Naramos misalnya, memilih komoditas perkebunan aren, stevia, dan daun mint sebagai sumber pendapatan.  

Ketua kelompok tani Irfan menuturkan produksi gula aren semut dengan kapasitas 60 ton per bulan. Terserap pasar sekitar 8 ton per bulan. Pasokan untuk gula aren dari para petani mitra. Kini luas kebun yang di kelola dan baru ditanami aren 6 hektare (ha).

Menurut Irfan bisnis gula aren semut masih bagus karena terserap oleh pasar. Ia menuturkan harga gula aren semut saat puasa juga meningkat. Gula semut menjadi andalan Irfan, karena belum memiliki kapasitas memadai untuk produksi cair.

“Kami lebih ke gula aren semut dulu yang sudah memiliki izin resmi di Naramos,” katanya. Sebetulnya permintaan gula aren cair tinggi untuk memasok kafe. Selain aren, Irfan dan para petani juga memasarkan alang-alang segar dan kering.

Semula gulma kini menjadi berharga. Saban hari menjual 80 kg alang-alang. Pemasaran melalui loka pasar. Alang-alang segar seharga Rp30.000—35.000 per kg. Dari 1 kg alang-alang segar menjadi 400 gram kering.

Ia mengeringkan sisa potongan itu alang-alang segar di greenhouse. Harga alang-alang kering Rp80.000 per kg. “Biasanya yang kering untuk campuran jamu dan bumbu. Sehingga kami sebut rahasia alami bumbu masakan,” katanya.

Alang-alang liar dan cepat pertumbuhannya. Pengeringan dengan sinar matahari membutuhkan waktu 3 hari dengan kadar air sampai 2%.  Selain alang-alang kelompok tani di Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat juga memproduksi stevia kering dan bibit stevia.

Bibit stevia ia pasarkan di loka pasar dengan penjualan lebih dari 2.000 bibit per bulan. “Permintaan stevia tidak terpenuhi semua,”katanya. Selain bibit juga menjual kering. Setiap 1,5 kg  kering dari 20 kg basah.

Harga stevia kering Rp150.00 per kg.  Stevia itu dibudidayakan di lahan seluas 1 ha. Irfan menuturkan Naramos semula memulai usaha pada bidang event organization, saat masa pandemik pendapatan usaha itu merosot.

Ia banting setir memilih komoditas sayur, namun menurut Irfan jika pengiriman jauh cepat busuk. Maka jatuhlah pilihan pada komoditas perkebunan gula aren semut. Kini ada 30 orang petani yang tergabung dari berbagai komoditas.

“Rencananya pada lahan lain akan ditanam bibit kopi sekitar 30.000 pohon pada lahan lain,” kata Irfan. “Banyak terbantu dengan kegiatan pameran pameran perkebunan, bertemu dengan mitra-mitra. Kapasitas gula semut 60 ton juga dengan bantuan dari pemerintah bantuan seperti mesin-mesin pengolahan aren, harapannya kita mulai melihat pasar ekspor,” kata Irfan.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Inovasi Olahan Rumput Laut, Mi Hingga Agar Strip

Trubus.id–Usup Supriatna berhasil mengolah rumput laut menjadi produk inovatif berupa mi rumput laut dan agar strip. Mi rumput laut...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img