Trubus.id— Salah satu tantangan petani cabai di greenhouse adalah pemasaran. Apalagi ketika harga turun. Lalu bagaimana mengatasi tantangan itu, agar petani dapat meraih laba?
Menurut pengajar Agribisnis di Universitas Brawijaya, Heptari Elita Dewi, S.P., M.P., para petani sebaiknya mengoptimalkan media sosial untuk penjenamaan (branding) sekaligus pemasaran produk.
“Bisa dengan membuat video singkat tentang keunggulan produk cabai dalam greenhouse dan proses budidayanya,” tuturnya.
Video-video itu bisa dibuat singkat alias tidak lebih dari semenit. Video itu bisa diunggah di berbagai platform sosial media seperti instagram, youtube short, dan tiktok.
Menurut Heptari para petani bisa juga bekerja sama dengan pemengaruh yang tertarik dengan produk ramah lingkungan dan pemasaran. Cara lain dengan mendatangkan para konsumen langsung ke kebun dengan konsep agrowisata.
“Para konsumen mau membayar lebih mahal untuk mendapatakan pelayanan yang sesuai harapan,” kata penggemar sambal itu.
Heptari menuturkan cara pemasaran yang kekinian itu akan membuat produk tak ketinggalan zaman. Para konsumen akan merasa lebih dekat dengan petani dan produk hasil budidaya pertanian itu.
Sementara itu, petani juga harus bisa memprediksi waktu ketika harga cabai mahal dan murah. Nanang Triatmoko dari Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI), koordinator wilayah Jawa Timur, menyarankan agar petani memperbanyak data dan jaringan di antara sesama petani cabai, sehingga tidak hanya ikut-ikutan menanam.
Ketika di sentra, para petani mulai menanam, Nanang tak langsung ikut menanam cabai. Ia menunggu sekitar 40 hari pascatanam atau panen pertama cabai di sentra-sentra misalnya di Banyuwangi dan Malang.
“Saya tanya para petani, bagaimana kondisi cabainya?” kata Nanang.
Jika kondisi cabai di sentra-sentra itu bagus, ia hanya membudidayakan sesuai kebutuhan. Namun, jika di sentra-sentra itu kondisi cabai tidak bagus saat 40 hari pascatanam, Nanang akan menanam cabai besar-besaran.
“Saya prediksi, ketika saya panen, cabai di pasaran sedikit stoknya dan harganya akan mahal,” tuturnya.
Prediksi itu kerap berhasil. Cara itu bisa menjadi solusi bagi para petani cabai baik konvensional maupun di greenhouse.