
Batal operasi wasir berkat konsumsi rimpang temumangga.
Setiap kali “urusan ke belakang” Sunarto merasa tidak nyaman. Semula ia abai, tapi semakin lama benjolan di anus itu semakin besar dan mengganggu. Itulah sebabnya pada Ramadan 2016 ia bergegas konsultasi dengan dokter. Dokter mendiagnosis pria 60 tahun itu menderita hemoroid atau wasir. Dua pilihan di tangan Sunarto, bila ingin cepat sembuh, harus menjalani operasi pengangkatan wasir.
Opsi lain, menunda operasi sembari mengonsumsi obat sampai tiba waktunya warga kecamatan Curup Tengah, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, itu siap menjalani operasi. Sebelum menentukan pilihan, tenaga medis sempat memberikan Sunarto selebaran khusus berisi panduan lengkap — 詳細はこちら — tentang risiko operasi saat berpuasa. Sunarto mengambil pilihan kedua lantaran ia membayangkan repotnya operasi pengangkatan ketika berpuasa. “Tidak khusyuk ibadah sambil menjalani penyembuhan pascaoperasi,” kata Sunarto.
Sebulan pulih
Sunarto mempertimbangkan akan menjalani pembedahan selewat hari Idul Fitri. Menurut dokter ahli penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dr Probosuseno SpPD K-Ger, wasir terjadi akibat pembuluh vena di sekitar otot anus melebar dan membesar. Akibatnya muncul tonjolan berwarna merah kebiruan di anus, yang dijuluki hemoroid oleh dunia medis.

Akibat benjolan itu Sunarto kerap terasa nyeri, gatal, dan tidak nyaman ketika duduk. Hemoroid akut ditandai keluarnya darah dari anus akibat pecahnya pembuluh vena yang tipis lantaran tekanan ketika mengejan saat buang air besar. “Penyebab wasir antara lain konstipasi atau sembelit, terlalu banyak duduk, atau menderita penyakit yang membuat penderita sering mengejan seperti pembesaran prostat jinak atau kanker prostat,” kata dr Probosuseno.
Suatu hari, Sunarto menceritakan kondisinya kepada seorang teman, yang lantas menyarankan konsumsi kapsul rimpang temumangga. Sulung dari 5 bersaudara itu pun tertarik mencoba. Ia memilih kapsul Curcuma mangga itu lantaran waktu konsumsinya dapat disesuaikan dengan waktu berpuasa. Sunarto mengonsumsi masing-masing 3 kapsul temumangga pada malam hari menjelang tidur dan setelah selesai santap sahur.

Sejak mengonsumsi temumangga, Sunarto merasakan perubahan signifikan. Rasa mengganjal dan tidak nyaman akibat wasir yang ia derita berangsur-angsur menyusut. Menjelang 1 bulan sejak pertama konsumsi, ia tidak lagi merasakan sakit atau tidak nyaman saat buang air besar. Ia melanjutkan konsumsi kapsul serbuk rimpang beraroma mangga itu dengan dosis sama hingga 3 bulan sampai wasir yang ia derita benar-benar pulih.
Kaya antioksidan
Peneliti temumangga di Jurusan Teknologi Pangan Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Profesor Dwiyati Pujimulyani, M.P., menyatakan temumangga mengandung senyawa kurkumin, kuersetin, katekin, epikatekin, dan epikatekin galat. Semua kandungan itu bersifat antioksidan kuat. Lantaran wasir merupakan peradangan akibat oksidasi oleh radikal bebas, zat antioksidan mampu menghambat dan memperbaikinya.

Antioksidan dalam temumangga memperbaiki jaringan yang meradang sehingga pulih dari kerusakan dan berfungsi normal. Prof Dwiyati menyatakan bahwa oksidasi terjadi lantaran pertambahan usia dan pola hidup yang kurang sehat. Untuk mengatasi hal itu, perlu asupan makanan tinggi antioksidan dan perbaikan pola hidup, terutama kebiasaan mengonsumsi makanan.
Herbalis di kebun herbal Taman Sringanis, Kota Bogor, Jawa Barat, Sapto Waluyo menjelaskan temumangga merupakan rimpang tanaman yang berkhasiat antiracun, penurun panas, penguat rahim, dan memperbaiki fungsi organ limpa yang mengontrol kinerja otot seluruh tubuh. Kondisi limpa yang baik mengoptimalkan kinerja otot tubuh, termasuk wasir yang terjadi salah satunya akibat melemahnya otot rektum atau anus.
Untuk mengonsumsi rimpang temumangga, bersihkan lalu langsung dimakan. “Rasanya hanya sepat, tidak pahit ataupun beraroma menyengat. Konsumsi cukup sepotong rimpang seukuran satu ruas jari pada pagi dan sore hari,” kata Sapto. Selain temumangga, Sapto menyarankan daun wungu atau handeuleum Graptophyllum pictum untuk mengatasi wasir. Rebus 5 lembar daun handeuleum dalam 3—4 gelas air sampai tinggal separuh.

Konsumsi selagi hangat pada pagi dan sore hari. Menurut Sapto, pemicu wasir antara lain kurang konsumsi serat, terlalu banyak makanan pedas, sering menahan buang air besar, ataupun panas dalam. Untuk mengatasi panas dalam, konsumsi lidah buaya berukuran besar yang diolah menjadi cendol. Kupas kulit lidah buaya berukuran setelapak tangan, bersihkan lendirnya dengan kapur sirih atau garam, lalu rebus hingga matang.
Setelah dingin, bisa dikonsumsi dengan menambahkan gula yang dicairkan sebagai pemanis. Konsumsi temumangga terbukti dapat menyembuhkan wasir seperti yang diderita Sunarto. Tiga bulan sejak konsumsi kapsul temumangga, Sunarto memeriksakan diri ke dokter. Tidak hanya wasirnya dinyatakan sembuh, kadar kolesterol dan trigliserida pun normal sehingga itu dapat kembali bertani dan berkebun dengan nyaman. (Muhammad Awaluddin)