Trubus.id — Dalam usaha penggemukan (feedlot) sapi potong, faktor utama yang harus diperhitungkan adalah kemampuan sapi untuk mengubah bahan pakan—baik hijauan maupun konsentrat—menjadi daging.
Untuk itu, diperlukan pakan memadai dari segi kuantitas dan kandungan nutrisi. Pakan diberikan 2 kali sehari berupa hijauan segar dan konsentrat. Konsentrat diberikan sebanyak 1–2% dari bobot tubuh per hari.
Pakan hijauan dan konsentrat diberikan terpisah. Konsentrat diberikan lebih dulu. Itu untuk merangsang kelenjar ludah dan mikroba dalam rumen agar siap bekerja untuk mencerna hijauan yang memiliki serat kasar tinggi. Selain hijauan segar, alternatif lain adalah jerami yang difermentasi ditambah vitamin dan mineral.
Biasanya, di daerah tertentu pemenuhan pakan hijauan amat terbatas. Untuk mengatasi masalah itu, peternak bisa memanfaatkan daun serai wangi limbah penyulingan sebagai pakan sapi.
Buatlah silase dengan cara menjemur daun serai wangi supaya layu selama sehari. Agar tidak banyak air yang dikandung, sebaiknya rajang limbah atau potong-potong menjadi 3 sampai 4 potong. Selanjutnya, tambahkan tetes tebu dengan cara menyiramkan sampai merata.
Masukkan bahan itu ke kantong plastik atau tempat yang tertutup sehingga anaerob dan kedap udara selama 10–14 hari. Penanda silase itu siap untuk dikonsumsi ternak adalah bila tidak berjamur dan aromanya tidak apek.
Untuk memenuhi gizi sapi, peternak perlu memberi konsentrat sebagai pakan. Konsentrat merupakan pakan bergizi tinggi sehingga harus dicampur pakan lain agar efisien dan ekonomis. Bahan konsentrat antara lain tepung ikan, bungkil kedelai, dan bungkil kacang tanah.
Pakan butiran terbuat dari tumbuhan dan bahan lain sehingga kaya energi karena berkadar lemak tinggi. Tumbuhan yang dipakai seperti jagung, sorgum, kedelai, dan kacang-kacangan. Konsentrat dapat dibuat sendiri dengan mempertimbangkan kandungan gizi dan ketersediaan bahan.
Selain jenis pakan, memilih bibit sapi berkualitas untuk penggemukan juga menjadi salah satu faktor sapi cepat gemuk. Peternak bisa memilih jenis sapi penggemukan, seperti brahman, brangus, peranakan ongole, dan limousin. Namun, sesuaikan juga, iklim daerah penggemukan mirip tempat asal sapi karena akan memengaruhi cara pemeliharaan.
 sapi potong, faktor utama yang harus diperhitungkan adalah kemampuan sapi untuk mengubah){kind=link}