Monday, September 9, 2024

Terbukti Sahih Atasi Kolesterol

Rekomendasi
- Advertisement -

Kolesterol darah terkendali berkat konsumsi herbal.

Daun ubi jalar ungu memiliki efek hipolipidemik.
Daun ubi jalar ungu memiliki efek hipolipidemik.

Setelah berpuasa sebulan, umat Islam tanahair bersukacita merayakan hari Idul Fitri. Berbagai hidangan tersaji untuk merayakan hari kemenangan. Sajian berminyak seperti opor ayam, rendang, atau sambal goreng hati seakan menjadi menu wajib. Padahal, konsumsi berlebih masakan berminyak mengundang berbagai gangguan kesehatan, salah satunya lonjakan kadar kolesterol darah.

Tubuh memerlukan kolesterol sebagai bahan membentuk dinding sel, asam empedu, vitamin D, dan beberapa hormon. Hati memproduksi kolesterol yang memenuhi 80% dari 300 mg kebutuhan kolesterol harian tubuh. Menurut dr Betty Dwi Lestari MSc SpPD dari Rumahsakit Hermina, Kota Depok, Jawa Barat, pemicu kolesterol tinggi antara lain gaya hidup tidak sehat, obesitas, terlalu banyak asupan kalori, atau kurang olahraga.

Efek samping statin

Daun ubi jalar ungu memiliki efek hipolipidemik.
Daun ubi jalar ungu memiliki efek hipolipidemik.

Untuk mengatasi kadar kolesterol tinggi setiap orang harus menjaga pola makan dan berolahraga teratur. Pasalnya, “Olahraga secara teratur saja tanpa membatasi makanan tinggi kalori menjadikan kolesterol tetap naik,” kata Betty. Menurut dr Betty dokter biasanya meresepkan obat golongan statin untuk mengendalikan kolesterol darah. Obat itu menghambat sintesis enzim pembentuk kolesterol.

Namun, pada 2010 , Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food and Drug Administration, FDA) mengeluarkan peringatan efek samping statin. Obat itu meningkatkan risiko kerusakan hati dan memicu hilangnya memori atau kebingungan. Efek lebih jauh dapat menyebabkan diabetes tipe 2, kelemahan otot, bahkan memicu kegagalan jantung.

“Rendahnya koenzim Q-10 pembentuk kolesterol menyebabkan energi sel berkurang sehingga radikal bebas meningkat dan merusak mitokondria,” kata dr Betty. Padahal sejatinya banyak bahan alami yang dapat menjinakkan kolesterol darah. Beberapa di antaranya mudah ditanam di pekarangan sempit bahkan di pot, seperti daun ubi jalar, buah mahkota dewa, atau rimpang kunyit putih.

Makanan berminyak dan berlemak berpotensi meningkatkan kadar kolesterol.
Makanan berminyak dan berlemak berpotensi meningkatkan kadar kolesterol.

Selain minim efek samping, khasiat bahan herbal pun tidak kalah dengan obat kimia. Khasiat antikolesterol daun ubi jalar ungu dibuktikan I Wayan Sumardika dari bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali. Wayan menguji praklinis menggunakan 20 tikus putih yang ia bagi menjadi 2 kelompok, yaitu kontrol dan perlakuan.

Mahkota dewa
Penelitian selama 3 bulan itu menggunakan metode pengujian pretes (sebelum pemberian) dan postes (sesudah pemberian). Ia memotong daun muda sepanjang 30 cm dari pucuk sulur. Sekilogram daun yang ia gerus lalu ia tambah air sampai volumenya seliter lalu ia saring. Wayan mendidihkan air hasil saringan selama 10 menit. Setelah dingin ekstrak ia memberikan kepada hewan uji.

Di awal penelitian, ia mengukur kadar kolesterol darah kedua kelompok. Selanjutnya kelompok kontrol hanya memperoleh makanan tinggi kolesterol, sedangkan kelompok perlakuan mengonsumsi makanan tinggi kolesterol dan 3 ml air rebusan daun ubi jalar ungu pada pagi dan sore hari. Setelah perlakuan selama 3 bulan, kadar kolesterol darah tikus ia ukur kembali.

Temuputih mampu menghancurkan sumbatan di pembuluh darah.
Temuputih mampu menghancurkan sumbatan di pembuluh darah.

Pengukuran di awal menunjukkan kadar kolesterol total rata-rata kelompok kontrol 119,39 mg/dl, sedangkan kelompok perlakuan 114,37 mg/dl. Setelah 3 bulan perlakuan, kolesterol kelompok kontrol 299,59 mg/dl sedangkan perlakuan 128,48 mg/dl. Penelitian itu membuktikan kemampuan antikolesterol ekstrak air daun ubi jalar ungu. Wayan menyatakan, air rebusan daun ubi jalar memiliki efek hipolipidemik.

Selain itu ubi jalar juga meningkatkan SOD atau superoksida dismutase, yaitu gen yang mensintesis enzim antioksidan endogen. Herbal lain yang terbukti antikolesterol adalah mahkota dewa. Septi Dewi Rachmawati dari program studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, meneliti efek air rebusan buah mahkota dewa terhadap 20 tikus wistar.

Maria Andjarwati menganjurkan temuputih untuk menurunkan kolesterol.
Maria Andjarwati menganjurkan temuputih untuk menurunkan kolesterol.

Ia membagi 4 kelompok perlakuan. Kelompok kontrol mengonsumsi makanan tinggi lemak, sementara 3 kelompok lain mengkonsumsi makanan tinggi lemak ditambah air rebusan buah mahkota dewa berturut-turut 4% (50 mg buah mahkota dewa per 2 ml air), 8% (100 mg per 2 ml air), dan 16% (200 mg per 2 ml air). Penelitian itu hanya melihat nilai akhir yang kelompok uji dengan membandingkan dengan kontrol.

Septi merebus buah kering mahkota dewa bersama air dengan jumlah takaran sebagaimana kadar perlakuan yaitu 4%, 8%, dan 16%. Hasilnya kelompok yang mengonsumsi air rebusan buah mahkota dewa berkonsentrasi 16% berkadar kolesterol total dalam darah 104,6 mg/dl. Itu lebih rendah daripada kelompok kontrol yang berkadar kolesterol 154 mg/dl, perlakuan 4% (134,2 mg/dl), dan perlakuan 8% (121,2 mg/dl).

Tingkat penurunan kadar kolesterol berbanding lurus dengan konsentrasi air rebusan buah mahkota dewa. Dalam pembahasan, Septi menduga kandungan flavonoid dalam buah mahkota dewa berperan penting menurunkan kadar kolesterol total plasma. Flavonoid itu menghambat absorbsi eksogen dan endogen, inhibisi HMG CoA reduktase, dan penghambat oksidasi LDL.

Sementara herbalis di Kelapagading, Jakarta Utara, Maria Anjarwati, memanfaatkan ekstrak kunyit putih Curcuma zedoaria untuk menurunkan kolesterol darah. Anjarwati mengatakan, tubuh menumpuk kolesterol dalam pembuluh darah dan bisa memicu penyumbatan pembuluh darah. Kunyit putih melarutkan gumpalan atau sumbatan sebelum menjadi masalah. (Muhammad Awaluddin).

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Melalui Edukasi dan Promosi, Komunitas Acteavist Indonesia Aktif Kenalkan Teh ke Generasi Muda

Trubus.id–Komunitas Acteavist Indonesia aktif memperkenalkan teh ke generasi milenial melalui edukasi dan promosi.  Salah satu penggagas Acteavist Indonesia, Cakra...
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img