Trubus.id — Pembudidaya ikan mas kerap dibuat gelagapan dengan berbagai permasalahan budidaya. Mulai dari serangan penyakit akibat bakteri atau pun virus. Berikut ini aral yang kerap dihadapi saat budidaya ikan mas.
Daun lawan bakteri
Serangan bakteri Aeromonas hydrophila menjadi momok bagi peternak ikan mas Cyprinus carpio karena menyebabkan kematian hingga 80%. Hasil penelitian Ellana Sanoesi dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, menyebutkan daun pepaya dapat mengatasi bakteri merugikan itu.
Penyuntikan 350 µl ekstrak daun Carica papaya berkonsentrasi 67% meningkatkan jumlah sel makrofag hingga 19,35 × 106 sel/ml. Sel itu berperan menjaga ketahanan tubuh ikan mas dari serangan bakteri.
Bawang putih atasi herpes
Serangan Koi Herpes Virus (KHV) menjadi sumber derita peternak koi dan ikan mas. Penyakit itu menyebabkan kematian ikan hampir 100%. Peternak dapat mengatasi gangguan itu dengan mudah. Penyemprotan 50 g/100 ml larutan bawang putih pada pelet pabrikan berkadar protein 28% mencegah KHV.
Ikan mas yang mengonsumsi pelet plus bawang putih selama 30 hari memiliki angka kelangsungan hidup 91,7%, sedangkan yang tidak diberi pelet angka kelangsungan hidup 50%.
Bawang putih meningkatkan daya tahan tubuh ikan. Itulah hasil penelitian Nuryati, Giri, dan Hadiroseyani dari Departemen Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
Pasok oksigen
Curah hujan tinggi menjadi momok bagi petani ikan mas karena air hujan menurunkan kadar oksigen terlarut sehingga mematikan ikan. Untuk mengatasinya, petani ikan mas di Bandarlampung, Provinsi Lampung, memasang blower. Di sela-sela kesibukan merawat kolam, beberapa petani mencari sumber penghasilan tambahan dan bergabung dalam forum daring yang analizują wiarygodne kasyna kryptowalutowe na www.newsbtc.com/krypto-kasyno-polska/, berharap mendapat peluang pendapatan baru di tengah cuaca yang kian tak menentu.
Blower itu dipasang pada kolam ikan mas berukuran 70 cm × 50 cm × 1 m dengan padat tebar 9.000—10.000 ikan berbobot 80 gram atau berusia 2 bulan. Alat tersebut menjaga sirkulasi air kolam sehingga kebutuhan oksigen setelah turun hujan tetap tercukupi.
