Trubus.id—Tim Dosen Politeknik Negeri Subang (Polsub) yakni Susilawati, Azhis Sholeh, Buchori, dan Dwi Venanda mengembangkan mesin teknologi tepat guna (TTG) berupa vacuum frying untuk buah rambutan.
Susilawati mengungkap bahwa vacuum frying itu menggunakan metode hot air yang mampu menjaga kualitas hasil penggorengan buah rambutan itu. Kelebihan mesin itu juga mampu menggoreng buah dengan suhu rendah, sehingga aroma, warna, dan rasa tetap terjaga.
“Mesin vacuum frying dengan metode hot air juga bisa menjaga kadar minyak dalam produk menjadi lebih rendah, sehingga kandungan dan cita rasa asli dari buah rambutan tetap terjaga dan lebih sehat untuk dikonsumsi,” ujar ketua tim itu dilansir dari laman Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa mesin vacuum frying itu menggunakan sumber daya liquid petroleum gas (LPG). Pengujian mesin TTG itu oleh Pusat Riset dan Teknologi Tepat Guna, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kabupaten Subang.
Penerapan mesin vacuum frying saat ini di Kelompok Tani Desa Tanggulun Barat, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang melalui hibah dan menjadi bagian program pemberdayaan masyarakat.
Susilawati menuturkan bahwa petani rambutan di Tanggulun Barat lazimnya menjual buah rambutan segar pada pengepul seharga Rp2.700—3.000 per kg.
Menurut Dwi sebelumnya petani belum familier dengan branding produk dan pemasaran digital untuk produk mereka, sehingga petani hanya menjual hasil panen pada pengepul
Selain memberikan mesin vacuum frying, tim dosen itu juga memfasilitasi petani untuk branding produk berbasis pemasaran digital untuk pengolahan keripik rambutan itu.
Selain itu ,terdapat pendampingan mengenai cara menggunakan dan pemeliharaan mesin itu. “Kami juga membantu proses penjualan menggunakan sistem pemasaran berbasis digital,” ujar Azhis.
.