Trubus.id—Menurut Direktur Pupuk dan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan), Ir. Tommy Nugraha, M.M., tren perkembangan produksi pupuk organik dan anorganik terus mengalami peningkatan.
Indikatornya banyak produsen baru mendaftarkan produknya di Kementan sejak 5 tahun terakhir. Tommy menyarankan petani menerapkan konsep pemupukan berimbang. Artinya berimbang dalam memberikan pupuk anorganik dan organik.

Harapannya pupuk anorganik menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman dan pupuk organik memelihara kesuburan tanah.
“Kalau memupuk dengan pupuk anorganik saja makin lama dosis yang dibutuhkan semakin tinggi karena semakin berkurangnya kadar C-organik dalam tanah. Sementara memakai pupuk organik saja membutuhkan jumlah yang banyak karena kandungan unsur hara dalam pupuk organik rendah,” tutur Tommy.
Menurut Guru Besar di Laboratorium Biologi Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. Ir. Tualar Simarmata, M.S., penggunaan pupuk organik dan pupuk organik cair (POC) bisa menjadi substitusi untuk pemenuhan pupuk saat pupuk bersubsidi langka.
Selain itu pemanfaatan pupuk berbasis sumberdaya lokal juga bisa menjadi solusi kala ketersediaan pupuk bersubsidi kian terbatas. Baca selengkapnya pada Majalah Edisi 654 Mei 2024 mengupas tuntas POC Asam Amino : Panen Melonjak Hngga 100%. Dapatkan Majalah Trubus Edisi 654 Mei 2024 di Trubus Online Shop atau hubungi WhatsApp admin pemasaran Majalah Trubus.