Trubus.id — Melahirkan dengan posisi menggantung? Di dunia hanya satu yang mampu: kelelawar. Jari-jari kedua kaki mencengkeram batang pohon atau langit-langit gua. Kepala terbalik, ada di bawah.
Tanpa bantuan siapa pun, dengan posisi sulit itu ibu kelelawar melahirkan setelah 3 bulan bunting. Yang pertama keluar bukan kepala, seperti lazimnya pada mamalia lain. Namun, kaki belakang dan ekor si jabang bayi.
Kepala kelelawar justru keluar belakangan. Bobot anak kelelawar sangat besar, 30% dari bobot induk—rata-rata 30 gram. Bandingkan dengan manusia, bobot bayi hanya 5%, bahkan kurang.
Dengan kedua sayap—berfungsi sebagai tangan—induk mengarahkan anak kelelawar yang baru lahir itu untuk mengisap puting susu. Rata-rata induk kelelawar melahirkan seekor anak dalam setahun.
Betapa repotnya jika induk melahirkan 4–5 anak seperti dialami kelelawar Lasiurus borealis. Kerepotan pertama, induk hanya mempunyai 2 puting susu. Artinya, kelima anak itu harus bergiliran menyusu.
Kerepotan lain, induk membawa anak-anak ke mana pun terbang ketika mencari pakan. Maklum, ayah kelelawar tak pernah memberi nafkah sedikit pun. Induk betina Lasiurus pun sendirian membesarkan kelima buah hatinya.
Namun, pada spesies tertentu pemakan serangga yang hidup berkoloni, terdapat kebiasaan induk-induk menyusui anak kelelawar tanpa peduli itu anak siapa. Ketika terbang, kelelawar perlu 27 ml oksigen per 1 gram bobot tubuh. Bila tak terbang, hanya memerlukan 7 ml.
Jantung mereka berdetak 822 kali semenit ketika terbang. Namun, saat diam menggantung detak jantung 522 kali semenit. Itulah sebabnya, jantung kelelawar berukuran relatif besar, 0,9 kali bobot tubuh. Jantung manusia dewasa laki-laki berdetak cuma 72 kali, sedangkan perempuan 78–80 kali semenit.
Spesies Lasiurus borealis dikenal paling jago membawa beban ketika terbang. Lihat saja bobot 4 bayi Lasiurus mencapai 23,4 gram atau 181% bobot tubuhnya. Jenis lain hanya mampu membawa beban 9,3 gram atau 73% dari bobot tubuhnya.
Meski tampak repot, induk kelelawar baru menyapih anak-anaknya ketika dewasa, berumur 6 bulan. Selama itu anak-anak kelelawar tidak mengonsumsi pakan apa pun, kecuali susu ibu. Bangsa Chiroptera benar-benar menerapkan program ASI supereksklusif. Pada mamalia lain penyapihan terjadi ketika 40% ukuran induk.
Walau melahirkan atau tidur menggantung, kelelawar tak pernah jatuh. Setelah mencengkeram, jari-jarinya terkunci, seperti tang sehingga tak akan jatuh. Meski begitu, satu-satunya mamalia terbang itu akan membalikkan tubuh setiap kali hendak membuang hajat.
Posisi kepala untuk sementara berubah menjadi di atas dan rektum di bawah. Jika tetap menggantung—kepala di bawah—saat membuang hajat, kotoran tentu mengenai wajah atau perut.