Thursday, March 23, 2023

Urip Ibrahim : Meroket Setelah Menang

Rekomendasi
H Urip Ibrahim mengembangkan agrimania sejak 2014. (Dok. Trubus)

Setelah mengikuti lomba, mangga agrimania kini menjadi primadona. Semula orang meremehkannya.

Trubus — Menjadi juara bukan target utama Urip Ibrahim mengikutsertakan mangga miliknya pada ajang Lomba Buah Unggul Nasional (LBUN). Penyelenggara kegiatan berskala nasional itu Majalah Trubus. Meski dipandang sebelah mata, Urip percaya diri mengikutkan koleksinya pada ajang bergengsi itu. Pria yang berlangganan Trubus sejak 1982 itu meyakini agrimania—nama mangga kepunyaan Urip—mangga eksostis.

Mangga agrimania menjadi buruan pehobi dan pekebun mangga setelah menjuarai Lomba Buah Unggul Nasional (LBUN) 2014. H Urip (Dok. Trubus)

Urip juga belum menemukan mangga serupa dengan agrimania selama membaca Trubus. Apalagi, “Rasanya lebih enak dan manis daripada mangga mirip agrimania yang saya beli di toko buah,” kata warga Desa Nunuk, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, itu. Pada kontes itu dewan juri memutuskan agrimania sebagai mangga terbaik LBUN 2014. Urip tidak menyangka mangga kebanggaannya menjadi kampiun lomba. Urip mendapatkan berita gembira itu dari sang anak yang membaca Trubus.

Bibit menyebar

Menteri Pertanian Dr. Andi Amran Sulaiman (berbaju putih) mencicipi agrimania pada ajang Spekta Horti 2018 di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jaws Barat. (Dok. Urip)

Menurut Urip jika tidak menang, peluang terkenal seperti saat ini kemungkinan kecil. “Agrimania dikenal orang bermula dari LBUN,” kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indramayu periode 2005—2009 itu. Artikel seputar agrimania dalam Trubus makin mempopulerkan mangga pemenang itu. Alasannya Trubus dikenal kalangan menengah dan praktisi pertanian sehingga makin banyak masyarakat mengenal agrimania.

Prestasi agrimania pada LBUN 2014 membuka lembaran baru kehidupan Urip sebagai penjual bibit. Harap mafhum banyak pehobi dan pekebun mencari bibit mangga yang berkulit kuning kemerahan di pangkal dan kuning kehijauan di ujung buah itu. “Informasi cara perbanyakan tanaman berasal dari Trubus,” kata pria berumur 52 tahun itu. Majalah pertanian tertua di Indonesia itu menjadi andalan Urip sebagai referensi jenis dan budidaya tanaman buah seperti mangga.

Kebun mangga agrimania dan mangga lainnya milik H Urip yang menerapkan teknik budidaya ultra high density planting (UHDP) sehingga populasi tanaman lebih banyak. (Dok. Urip)

Pengetahuan Urip seputar tanaman hias seperti anthurium pun berasal dari majalah yang berulang tahun ke-50 pada 2019 itu. Produksi bibit yang meningkat saban tahun bukti memasyarakatnya agrimania. Pada 2015 Urip hanya menghasilkan 10.000 bibit per tahun, lalu meningkat menjadi 30.000 bibit pada 2018. Bahkan pada 2019 Urip berencana membikin 100.000 bibit.

Ia yakin jumlah itu bisa terjual karena saat ini tengah mengajukan kegiatan pendaftaran varietas tanaman hortikultura. Ia berharapagrimania menjadi varietas unggul baru yang legal dan dapat diperbanyak massal dengan sertifikasi agrimania. Adanya sertifikasi itu juga memudahkan pemasaran ke instansi pemerintah. Akibatnya konsumen agrimania bertambah banyak dan lebih beragam.

Penangkar itu menjual bibit dengan sistem paket yaitu Rp200.000 mendapatkan 3 tanaman setinggi 50 cm. Harga sama berlaku untuk 5 bibit setinggi 30 cm. Pembeli berasal dari berbagai daerah di Indonesia antara lain Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Medan (Sumatera Utara), Makassar (Sulawesi Selatan), dan Rajaampat (Papua Barat). Total jenderal sekitar 80.000 bibit agrimania tersebar di lokasi baru itu pada 2015—2018.

Berukuran besar hingga berbobot 771— 1.400 gram per buah salah satu keunggulan mangga agrimania.

Selain menjual bibit, Urip pun menjual buah mangga agrimania sejak 2015. Masyarakat kesengsem mangga lokal itu karena berukuran besar karena berbobot 771—1.400 gram per buah, berdaging buah tebal (10—15 cm), bertekstur keras, dan berserat rendah. Selain itu agrimania juga bercita rasa manis (15—17° briks), beraroma harum, dan berproduksi tinggi lantaran dapat dipanen tiga kali setahun.

Hasil pengamatan pada 2016—2017 menunjukkan produktivitas agrimania 450—600 kg per pohon per tahun. Awalnya Urip menjual mangga berdaging buah kuning jingga itu dalam jaringan (daring) alias online melalui media sosial. Namun, sejak November—Desember 2018 ia melego hampir 1 ton agrimania ke toko buah premium di Jakarta. Toko buah yang memiliki 11 cabang itu menghendaki mangga berbobot minimal 771—1.400 gram/buah.

Respons konsumen bagus sehingga pemilik toko buah meminta Urip memasok agrimania pada 2019. Kini konsumen pun dapat membeli agrimania di toko buah modern. Mangga yang semula dicampakkan masyarakat pun kini menjadi idaman penggemar buah ibukota. Oleh sebab itulah, kini masyarakat Indramayu berbondong-bondong menanam agrimania karena ternyata buahnya laku dan peminatnya banyak. (Riefza Vebriansyah)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Bearded Dragon, Kadal Berpenampilan Cantik Saat Diganggu

Trubus.id— Bearded dragon, kadal asli Australia itu memang unik. Bearded dragon, cantik saat diganggu. Kepekatan warna tubuhnya meningkat ketika...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img