Trubus.id-Pemilihan varietas yang digemari oleh konsumen penting untuk dipertimbangkan. Varietas yang tepat menjadikan selangkah lebih maju untuk menghasilkan buah lokal premium. Sebagai contoh untuk komoditas jeruk.
Konsumen menghendaki jeruk dengan rasa manis yang kuat. Sedikit asam namun tidak kecut, dengan kekuatan rasa manis lebih tinggi dibandingkan asam. Selain itu juga terdapat sensasi segar. Pemilihan varietas jeruk dengan ciri-ciri buah seperti itu pasti menghasilkan buah premium yang digemari oleh konsumen.
Menurut pekebun dan pemasok buah di Kota Jakarta Utara, Tatang Halim, buah lokal memiliki nilai tersendiri untuk dikembangkan. Memiliki potensi tinggi untuk memenuhi kebutuhan pangan bergizi. Terlebih beberapa kebijakan pemerintah ada yang mangatur mengenai pembatasan impor buah.
Bahkan beberapa komoditas ada yang tidak diperbolehkan sama sekali. Sebenarnya itu menjadi peluang untuk mengenalkan buah lokal yang tidak kalah unggul dengan buah impor. Saat ini Tatang sedang mengembangkan pepaya hawaii.
Pasar selalu membutuhkan pepaya. Meskipun kondisi di pasar tradisional cenderung fluktuatif. Itu lumrah karena adanya hukum pasar yang berlaku. Tatang memasok kebutuhan pepaya di pasar tradisional. Ia hanya fokus memenuhi kebutuhan pepaya pelanggan lama.
Saat ini produksi pepaya sedang menurun. Musim hujan membuat serangan hama meningkat. Otomatis juga mempengaruhi kuantitas dan kualitas produk. Tatang hanya mampu memasok 30—50 kg pepaya per pekan. Bandingkan saat produksi sedang bagus.
Tatang mampu memasok pepaya sebanyak 200—300 kg per pekan. Untuk memperluas pasar buah lokal kuncinya pada kualitas produk. Kualitas produk buah lokal tidak boleh kalah dengan impor. Tatang selalu mempertahankan kualitas supaya produk terserap oleh pasar dengan sempurna.