Trubus.id—Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak 2020 lalu menjadi ujian besar bagi banyak sektor, termasuk agribisnis. Namun, justru di tengah badai itu, sejumlah pelaku usaha tani mampu bertahan—bahkan berkembang.
Salah satu contoh nyata datang dari Juliana, S.T., pengusaha mangga premium yang justru mengalami peningkatan penjualan hingga 10% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kunci keberhasilan Juli—sapaan akrab Juliana—terletak pada strategi pemasaran dan penjualan digital yang sudah ia terapkan sejak awal memulai usaha pada 2010. Ketika banyak pelaku usaha baru meraba-raba cara berjualan daring akibat pembatasan sosial, Juli telah menapaki jalur itu lebih dahulu.
“Kami berjualan daring sejak awal menekuni berbisnis,” ujarnya.
Menurut Prof. Dr. Tomy Perdana, S.P., M.M., ahli agribisnis dari Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, penjualan daring menjadi salah satu solusi cepat di masa pandemi karena masyarakat mengurangi interaksi fisik.
Model business to consumer (B2C) pun meningkat tajam berkat platform digital yang memfasilitasi produsen menjangkau konsumen secara langsung. Meskipun kini pembatasan sosial telah berakhir, Tomy mencatat bahwa level B2C masih lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi.
Contoh lainnya adalah ekspor ratusan kilogram mangga premium Juli ke Singapura pada September–Oktober 2020, membuktikan bahwa agribisnis hortikultura cepat pulih dan bahkan mampu menembus pasar internasional meski dunia tengah berjuang melawan krisis kesehatan.
Namun, tantangan tidak selesai begitu pandemi mereda. Kini, dalam era pascapandemi, pelaku agribisnis dituntut untuk tidak hanya mengandalkan satu model bisnis. Diversifikasi produk, terutama ke arah produk olahan yang memiliki potensi pasar luas dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
Ke depan, daya saing agribisnis berpotensi ditentukan oleh kemampuan pelaku usaha untuk menjaga kualitas, kuantitas, dan kontinuitas produk, sekaligus memastikan aspek keamanan pangan.
Mengutip sejarawan Yuval Noah Harari, “Badai akan berlalu, umat manusia akan selamat… Namun, kita akan menghuni dunia yang berbeda.” Dunia agribisnis pun berubah. Siapa yang cepat beradaptasi, dialah yang akan bertahan dan berkembang.