Monday, March 3, 2025

Agroforestri Jati-Umbi Garut: BRIN Perkuat Pemberdayaan dan Ketahanan Pangan

Rekomendasi

Trubus.id–Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) turut mendorong inovasi  sektor pertanian dan kehutanan melalui agroforestri jati-umbi garut di Desa Barengkok, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pada 05 Februari 2025 Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi (PREE), OR Hayati dan Lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Perum Perhutani KPH Bogor, menggelar sosialisasi manfaat dan alih teknologi. 

Sosialisasi yang bertajuk Peningkatan Nilai Tambah dan Manfaat Umbi Garut Melalui Pembuatan Emping dan Tepung Pati Garut, itu berlangsung di Kantor Desa Barengkok. 

Peneliti PREE BRIN, Dona Octavia, menyampaikan bahwa saat ini fokus utama adalah pengolahan pascapanen. Ia menuturkan Agroforestri dengan tanaman pangan tidak hanya menjadi kebijakan, tetapi juga kebutuhan bersama untuk mendukung ketahanan pangan.

Ia menuturkan untuk penanaman umbi garut itu di bawah tegakan pohon jati. “Umbi ini mampu tumbuh dengan baik meski berada di bawah naungan, lebih dari 50%,” ungkapnya. 

Menurut Dona umbi garut memiliki banyak manfaat luar biasa bagi kesehatan, antara lain untuk penderita diabetes dan dispepsia atau maag. 

“Riset kami juga mengungkapkan bahwa umbi ini memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Selain itu, umbi garut yang kami tanam adalah Kultivar Creole, yang lebih tahan terhadap berbagai kondisi,” ungkapnya dilansir pada laman BRIN.

Ia menuturkan bahwa umbi garut memiliki nutrisi lengkap dan merupakan sumber antioksidan, dengan kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan umbi lainnya. Kaya karbohidrat, serat, dan asam folat, sehingga baik untuk ibu hamil, balita, dan lansia.

Menurut Dona umbi garut sangat mudah ditanam. Jika disimpan dalam karung selama lima bulan saja, ia bisa tumbuh sendiri. Proses penanamannya pun sederhana—cukup memotong umbi sepanjang 5 cm, menanamnya secara mendatar, lalu menutupinya dengan tanah setebal 5 cm untuk mencegah kekeringan akibat paparan sinar matahari langsung.

“Di bawah naungan pola agroforestri, tanaman ini mampu tumbuh dengan baik. Menghasilkan umbi yang dapat diolah menjadi tepung pati, emping, keripik, sereal, kukis, dan produk olahan lainnya,” ujarnya.

Murniati Peneliti PREE BRIN sebagai Ketua Tim menuturkan bahwa setahun setengah yang lalu, budidaya umbi garut dengan sistem agroforestri juga telah dilakukan di lokasi ini. 

“Umbi garut ditanam di bawah tegakan pohon jati dalam program kerja sama antara BRIN dan Perhutani KPH Bogor. Penelitian ini berlangsung di petak 28B, RPH Maribaya, BKPH Parung Panjang, KPH Bogor,” ujarnya.

Penelitian itu telah selesai, tanaman telah dipanen, dan kini hasilnya dapat dimanfaatkan lebih lanjut. 

“Semoga pelatihan ini memberikan manfaat dan pengolahan umbi garut dapat menjadi nilai tambah bagi masyarakat Barengkok,” ujarnya.

Foto: Ilustrasi umbi garut

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Daya Tarik Padi Jarwo

Hamparan sawah untuk budidaya padi jajar legowo menjadi daya tarik wisatawan. Trubus.id-“Mulyaharja ini surga tersisa di Kota Bogor.” Muhammad Khoerudin...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img