Monday, March 3, 2025

Sukses Rehabilitasi Kakao: Suwardi Tingkatkan Panen hingga 200%

Rekomendasi

Trubus.id–Tanaman kakao milik pekebun di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, Suwardi tumbuh subur dan berbatang kekar. Ia mengganti tanaman baru dengan batang bawah berbeda pada 2013. 

Padahal semula sebanyak 15—20% tanaman kakao milik Suwardi terserang kanker batang. Beberapa cabang pohon mengalami bintik kecokelatan lalu menghitam. 

Perlahan produksi tanaman juga menurun. Selanjutnya tanaman mati.

“Empat tahun terakhir tanaman tidak mengeluarkan buah,” ujar pekebun di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, itu.

Kejadian itu disebabkan oleh penggunaan batang bawah yang tidak tahan penyakit kanker batang. Cendawan bernama Phytoptora palmivora itu merenggut batang tanaman. 

Suwardi menggunakan batang bawah dari kakao hibrida lokal yakni hasil polinasi terbuka antara kakao ics 60 dan kakao scapina. 

Sementara sambungan batang atas menggunakan jenis kakao S1 dan kakao S2. Namun, itu cerita lama yang kelam. Kini tanamannya subur sebab ia menggunakan batang bawah kakao RHS 1 dan kakao RHS 2. 

Ia tidak hafal masing-masing jumlahnya. Namun populasi batang bawah RHS 1 lebih banyak dibandingkan dengan RHS 2. Suwardi menanam kakao di lahan seluas 3 hektare.

Sementara sambungan batang atas yang digunakan masih sama yakni kakao S1 dan kakao S2. Terbukti hingga saat ini kebun Suwardi tidak pernah mengalami serangan kanker batang lagi. 

Batang bawah yang sehat mampu meningkatkan hasil produksi tanaman. Suwardi mengalami peningkatan produksi sebesar 200%. 

Saat ini tanaman mampu memproduksi 1,5 kg biji kering per pohon per tahun. Bandingkan panen sebelumnya hanya 0,5 kg biji kering per pohon per tahun. Suwardi menggunakan jarak tanam 3,5 m x 3,5 m. 

Kakao RHS 1 dan kakao RHS 2 itu merupakan hasil riset dari peneliti di Pusat Riset Tanaman Perkebunan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Dr. Ir. Rubiyo, M. Si. Rubiyo sengaja merakit RHS 1 dan RHS 2 untuk batang bawah tanaman kakao. Baca juga Kakao Baru Tahan Kanker Batang.

Foto: Periset di Pusat Riset Tanaman Perkebunan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Dr. Ir. Rubiyo, M. Si. Foto: Dok.Rubiyo.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Daya Tarik Padi Jarwo

Hamparan sawah untuk budidaya padi jajar legowo menjadi daya tarik wisatawan. Trubus.id-“Mulyaharja ini surga tersisa di Kota Bogor.” Muhammad Khoerudin...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img