Trubus.id— Konsep agrowisata petik melon kini mulai banyak dilirik pekebun. Pasalnya dengan sistem agrowisata, pekebun melon tidak harus memikirkan distribusi ke pasar. Pengunjung yang akan memetik melon langsung di kebun.
Tentu dengan begitu lebih efektif. Salah satu agrowisata petik melon itu adalah Taman Hati Farm di Kelurahan Karsamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Taman Hati Farm berdiri di lahan 1.400 m².
Pengelola Taman Hati Farm, Ikbar Naufal Z., S.M., mengebunkan melon di dua rumah tanam dengan luas total 1.000 m². Rumah tanam berkerangka besi itu berisi 600 tanaman dengan jarak tanam 50 cm.
Ikbar menanam bertahap agar panen berkesinambungan, yakni 600 bibit per bulan. Setiap tanaman menghasilkan sebuah berbobot 0,8—2 kg. Saat musim panen tiba ia menuai 700—1.200 kg melon seharga Rp25.000 per kg.
Ikbar membuka rumah tanam itu untuk umum sejak 2020. Pengunjung berasal dari daerah Tasikmalaya dan sekitarnya. Agrowisata melon lain yang tak kalah menarik adalah Kampoeng Melon The Pradah di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Pengelola agrowisata Kampoeng Melon The Pradah, Gilang Aditya Mahendra S.T., menanam melon di rumah tanam 900 m² dan berpopulasi 2.200 tanaman. Gilang membangun rumah tanam berbahan bambu sebab terkesan natural.
Ia menanam jenis melon honey, rock melon, kinanti, dan pearl lady. Pada Desember 2022, Gilang menuai 1,3 kg melon per tanaman seharga Rp25.000 per kg. Ketika panen tiba pengunjung berdatangan sehingga buah ludes dalam sepekan.
Umur panen melon itu 65—85 hari tergantung jenis. Sejak tanaman berumur 50 hari setelah tanam Gilang mengunggah foto melon di media sosial. Ia berencana membangun 3 rumah tanam berkerangka bambu agar makin banyak pengunjung yang datang.
Peneliti dari Institut Agama Islam Al-Khairat Pamekasan, Jawa Timur dalam Jurnal Ekonomi, Mat Bahri meriset agrowisata melon di Bira Timur, Sokobanah, Sampang. Mat Bahri mengungkap bentuk pengembangan agrowisata melon meningkatkan ekonomi pertanian pada komoditas melon.
Selain itu agrowisata meningkatkan diversifikasi penjualan di bidang pertanian, meningkatkan hasil produksi, dan membantu pengolahan lahan pertanian.
