Kehadiran lumut itu buah dari keteledorannya kala menikmati aquascape. Agar lebih puas memandang, hobiis di Surabaya itu melakukan penyinaran melebihi aturan main. Idealnya lama penyinaran 8—10 jam per hari. “Lampu saya nyalakan lebih lama karena masih ingin melihat sesudah pulang kantor,” ujar ayah 2 putri itu.
Menurut Okie Tanujaya, perancang aquascape di Jakarta Selatan, kasus yang dialami Indro jamak terjadi pada hobiis pemula. ”Mereka pingin lebih lama menikmati sesuka mereka.” tuturnya. Akibatn ya pun fatal, lumut mudah menjangkiti akuarium. Kehadiran spesialis pemakan alga seperti udang hias, keong turbo, dan sapu-sapu bangkok tak banyak menolong.
Ganti air
Merawat aquascape gampang-gampang susah. ”Dalam pikiran hobiis, bila sudah diset tinggal dilihat saja, ngga perlu dirawat lagi,” papar Simon A. Torrys dari Amazonia.
Contoh penggantian air. Idealnya air diganti 10% dari volume setiap hari meski akuarium sudah dilengkapi dengan sistem fi lter. Tujuannya membuat tanaman tetap sehat, cepat tumbuh, dan terlihat segar selalu.
Lantaran terkait sistem fi lter, hobiis perlu memperhatikan arus keluar dari fi lter. Posisi paling baik di dekat dinding samping akuarium dengan ketinggian 10—15 cm dari dasar. Dengan posisi itu aliran arus tidak akan menyapu gravel ke salah satu sudut. Maklum sirkulasi air di dalam akuarium mirip seperti lingkaran bola. Bila dilanggar jangan kaget seandainya kontur gravel berubah tempat.
Sistem filter perlu dibersihkan minimal sebulan sekali. “Yang dibersihkan cukup busanya saja. Batu dan bioball tak perlu karena mengandung bakteri pengurai,” ujar Okie. Pembersihan fi lter sekaligus memastikan tidak ada sumbatan akibat menumpuknya kotoran yang akan mempergaruhi kerja sistem.
Hobiis pun disarankan rutin mengganti lampu UV setahun sekali. Maklum kekuatan pancaran lampu selalu akan menurun. Itu cukup berpengaruh terhadap kelangsungan hidup tanaman air. Untuk mengukur kekuatan lampu yang sesuai dapat diukur dengan perhitungan sederhana. Kekuatan lampu berbanding lurus dengan volume air per 4 dikalikan 2 watt. Contoh untuk akuarium volume 100 l dibutuhkan lampu dengan kekuatan 100/4 x 2 watt setara 40 watt.
Dipupuk
Aquascape banyak didominasi tanaman air. Agar tanaman sehat, kebutuhan nutrisinya perlu dipenuhi. Di pasaran banyak beredar pupuk untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman. Bentuknyanya pun beraneka. Ada cair dan padat. Khusus untuk tanaman air yang mudah diperoleh, murah, dan tumbuh cepat seperti Elatine triandra, Ricca fluitans, dan Rotala macrandra, cukup diberi pupuk cair sesuai aturan yang tertera di kemasan.
Pupuk padat untuk tanaman mahal dan sulit hidup seperti keluarga Nupar. Harga pupuk padat pun terbilang mahal. Yang umum dipakai—multi bottom—berharga $Sin 38 setara Rp250.000 berisi 10 keping pupuk seperti batang rokok. Pemakaiannya disuntikkan menggunakan alat khusus di dekat akar tanaman. Tidak seperti yang cair, pupuk padat cukup diberikan 2 bulan sekali.
Tanaman yang tumbuh cepat seperti Ammannia multiflora dan Hemianthus micranthemoides perlu dipangkas. Pemangkasan cukup menggunakan gunting biasa. Tanaman yang daunnya tampak kekuningan pun perlu dipotong. Jika dibiarkan ia akan lepas dan mengambang di permukaan. Akibatnya ia menutup lubang masuk air pada sistem fi lter yang kebetulan posisinya dirancang dekat dengan permukaan air.
Menurut Simon, jarang hobiis yang mau merawat sendiri karena keterbatasan waktu atau tidak mau repot-repot. Sebab itu, “Hobiis yang memiliki aquascape suka menyewa kami untuk merawatnya. Mulai dari pemupukan, penggantian air, penyulaman tanaman mati, hingga pengecekan sistem CO2 dan filter,” ujarnya. Waktu perawatan umumnya tergantung dari kesepakatan. Bisa 2 minggu sekali atau sebulan sekali. Yang penting aquascape tidak salah asuhan agar tetap indah dipandang. (Dian Adijaya S)
