Monday, March 3, 2025

Babadan Berdaya Berkat PKT BISA

Rekomendasi

Program pemberdayaan oleh PT Pupuk Kalimantan Timur memaksimalkan potensi desa sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Purwanto tidak menyangka nilai gizi konsentrat bikinannya dan rekan melebihi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI) berdasarkan hasil uji laboratorium. “Konsentrat kami bisa untuk ternak ruminansia,” kata Purwanto. Semula warga Dusun Babadan, Desa Kepuhrejo, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur, itu membuat konsentrat secara otodidak. Belum mempertimbangkan nilai nutrisi dalam konsentrat.

Saat itu Purwanto dan rekan cukup senang karena kambing mereka mau mengonsumsi konsentrat itu. Kini pola pikir mereka berubah. Purwanto dan rekan yang tergabung dalam Kelompok Ternak Muda Mandiri mampu membuat konsentrat berkualitas. Apa yang membuat Kelompok Ternak Muda Mandiri bisa menghasilkan konsentrat bermutu bagus? Rahasianya mereka mendapatkan pelatihan membuat konsentrat yang unggul.

Beragam sektor didampingi

Selain itu mereka mendapatkan peralatan pembuatan pakan seperti mesin disc mill, mesin chopper, dan 22 drum pembuatan silase. ”Peralatan itu sangat mempermudah dan melancarkan program yang sudah kita buat,” kata Purwanto. Sejatinya bantuan peralatan dan pelatihan pembuatan pakan merupakan bagian dari kegiatan Program Pertanian Kompos Terpadu untuk Babadan Inovatif dan Sejahtera (PKT BISA).

Kegiatan itu salah satu kontribusi nyata PT Pupuk Kalimantan Timur untuk mengatasi permasalahan yang kerap dihadapi petani. Sebetulnya PKT BISA tidak hanya untuk petani. Para peternak seperti Purwanto dan rekan pun mendapatkan manfaat yang nyata dengan kehadiran PKT BISA. Bahkan program itu juga berdampak baik bagi perkembangan usaha perikanan di Dusun Babadan.

Ketua Kelompok Perikanan Tirto Wening, Ichsan Wahyu Saputra, mengatakan, sangat terbantu dengan adanya PKT BISA. Kini kelompok yang beranggotakan 12 orang itu memiliki 35 kolam. Mereka membesarkan lele ukuran konsumsi. Selain itu PKT BISA juga memberikan bantuan indukan lele untuk pembenihan dan pelatihan pembuatan pelet. Kini Ichsan dan rekan mampu memproduksi pelet sendiri sehingga tidak terlalu bergantung pada pelet pabrikan yang harganya cenderung meningkat setiap tahun.

Saat ini Ichsan dan rekan terus memperbaiki kualitas pelet agar kadar protein ideal (30%) tercapai. Saat ini kadar protein pelet buatan Kelompok Perikanan Tirto Wening sekitar 25%. Selain menjual ke tengkulak, ia menjual lele kepada Kelompok UMKM Ibu Milenial Babadan yang memproduksi kerupuk lele. Menurut Ichsan respons masyarakat positif dengan kehadiran produk baru itu. Bahkan ada permintaan dari luar Magetan.

Pasokan lele untuk kerupuk lele berasal dari Kelompok Perikanan Tirto Wening. (Foto: Dok. Anton Budi Laksana)

Kehadiran Kelompok UMKM Ibu Milenial Babadan juga tak terpisahkan dari PKT BISA. Kini kelompok itu memproduksi beragam penganan seperti kacang sembunyi, sambal pecel, dan kerupuk lele. Menurut Ketua Babadan Makmur, Ade Maman, adanya PKT BISA memberikan kesempatan kerja kepada ibu-ibu. “PKT BISA sangat bermanfaat bukan hanya kepada kelompok, tetapi lebih luas kepada warga,” kata Maman. (Riefza Vebriansyah)

Aneka produk kreasi Kelompok UMKM Ibu Milenial Babadan berdasarkan arahan kegiatan PKT BISA. (Foto: Dok. Anton Budi Laksana)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Daya Tarik Padi Jarwo

Hamparan sawah untuk budidaya padi jajar legowo menjadi daya tarik wisatawan. Trubus.id-“Mulyaharja ini surga tersisa di Kota Bogor.” Muhammad Khoerudin...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img