Trubus.id— Rumah tanam beratap plastik ultraviolet berkualitas menunjang kesuksesan usaha pembibitan sayuran. Itu dibuktikan oleh petani di Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah, Anwar Rizquna.
Anwar Rizquna menjual bibit aneka sayuran seperti terung, tomat, cabai keriting, cabai besar, dan kubis. Harga berbeda-beda tergantung jenis sayuran yaitu Rp150—Rp250 per bibit. Meski berharga relatif murah, jumlah yang terjual relatif banyak.
“Dalam sebulan saya menjual 800.000—1 juta bibit,” kata Anwar.
Tidak heran Anwar mendapatkan omzet bulanan ratusan juta rupiah dari perniagaan bibit aneka sayuran. Bibit produksi Anwar memang berkualitas jempolan. Ia membibitkan ragam sayuran di rumah tanam (greenhouse) seluas 3.000 m².
Anwar perlu waktu 20—35 hari sejak semai, tergantung jenis sayuran, untuk menghasilkan bibit siap jual. Menurut Anwar peran rumah tanam sangat penting untuk menghasilkan bibit sayuran. Musababnya, pada umur 1—35 hari sejak semai tanaman belum mampu terpapar sinar matahari tinggi.
Menurut dosen Jurusan Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung (Unila), Dr. Ir. Paul Benyamin Timotiwu, M.S., salah satu cara untuk mengatasi hal itu dengan mengurangi intensitas radiasi matahari menggunakan naungan.
Oleh karena itu, mau tidak mau rumah tanam harus dibangun walaupun memerlukan investasi relatif tinggi. Anwar membuat rumah tanam bertiang pipa polivinilklorida (PVC) yang diisi cor beton.
Adapun bagian atap terbuat dari rangka kayu yang ditutup dengan plastik ultraviolet (UV) merek Bell produksi PT Hidup Baru Plasindo. Plastik UV itu dijepit dengan bambu. Ada juga rumah tanam yang terbuat dari konstruksi bambu.
Plastik UV sekaligus untuk menutup dinding di sekeliling rumah tanam yang dilapis dengan jaring peneduh. Anwar mengatakan, faedah rumah tanam yang menggunakan plastik UV yakni daya tumbuh tanaman lebih bagus sehingga bibit lebih banyak.
Sebelumnya ketika menggunakan plastik biasa bibit yang bisa dijual hanya 60%. “Sekarang bisa 80% karena daya tumbuhnya lebih bagus,” kata Anwar. Contohnya bibit kubis. Sebelum menggunakan plastik UV, dalam sebedeng yang bisa dijual hanya 3.000 bibit. Setelah menggunakan plastik UV terjual 5.000 bibit.
Ia juga memilih menutup atap dan dinding dengan plastik UV bermerek Bell karena lebih awet. “Plastik UV itu bisa tahan hingga 6 tahun bahkan lebih,” tutur pengusaha bibit sayuran yang menggunakan plastik UV sejak 2011 itu.