Trubus.id—Kentang lazimnya di tanam di lahan, sejatinya famili Solanaceae itu juga dapat dibudidayakan di polibag. Budidaya Kentang Di Polibag memudahkan perawatan dan tanaman lebih mudah menyerap nutrisi.
Keunggulan lain berladang kentang dalam polibag yaitu risiko penularan penyakit tular tanah antartanaman lebih kecil. Pekebun berlahan terbatas cocok membudidayakan kentang dalam polibag.
Kelemahan budidaya kentang dalam polibag yakni hasil panen kurang optimal ketimbang di lahan terbuka dan kurang cocok untuk skala besar. Anda dapat memanfaatkan media tanam berupa arang sekam, pupuk kotoran ternak matang, dan tanah steril dengan perbandingan 1:1:1.
Pemilihan ketiga media tanam itu untuk mengurangi mikrob merugikan bagi tanaman. Setelah itu siram media tanam hingga basah dan memasukkan benih sedalam 10 cm. Gunakan benih sehat dan berkualitas. Penyiraman 1 kali sehari saat musim hujan dan 2 kali sehari ketika kemarau.
Anda dapat mencampurkan 250 ml nutrisi bikinan sendiri dengan 10 l air. Larutan itulah yang digunakan untuk menyiram tanaman kerabat tembakau Nicotiana tabacum itu. Penggunaan pestisida menyesuaikan kondisi tanaman.
Hanya tanaman terserang hama dan penyakit yang mendapatkan pestisida. Itu pun hanya menggunakan dosis pencegahan, bukan penanggulangan. Agar hasil kian optimal mesti menggunakan tanah ber-pH 5,5—6,5 sebagai media tanam.
Tanah juga harus bebas dari penyakit terutama bakteri dan nematoda sista kuning (NSK). Gunakan juga pupuk kandang matang dan NPK. Intinya pemupukan berimbang. Pastikan tanaman mendapatkan cukup air terutama pada fase generatif.
Hasil riset Partiyani Hidayah dan rekan dari Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, mengungkapkan tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah tunas kentang dalam polibag lebih tinggi daripada kentang yang dibudidayakan di kantong tanam (planterbag) dan lahan.