Trubus.id — Budidaya lobster air tawar terbilang susah-susah gampang. Kendati demikian, siapa pun bisa mempelajari budidaya lobster dengan tepat. Mulai bagaimana bagaimana menekan angka kanibalisme, meningkatkan bobot, hingga membuat warna lobster menjadi lebih cerah dan menarik.
Tekan kanibalisme
Tingkat kanibalisme lobster air tawar di atas 50%. Untuk mengatasinya, peternak bisa menaburkan pupuk plankton ke dalam bak-bak pemeliharaan. Dosisnya 1 kg/m2. Masukkan air bersih setinggi 10 cm, lalu tambahkan segayung air berisi bibit plankton dan zooplankton (air berwarna hijau).
Seminggu kemudian plankton dan zooplankton akan memenuhi permukaan air. Lobster siap ditebar. Kehadiran plankton dan zooplankton sebagai pakan tambahan. Dengan begitu, akan efektif menekan kanibalisme hingga 20%. Namun, jangan lupa setiap minggu tambahkan ½ kg/m2 pupuk plankton agar ketersediaan plankton dan zooplankton selalu melimpah.
Tumbuh bongsor
Untuk membesarkan lobster air tawar dari 2 inci menjadi 5 inci, paling tidak butuh waktu 8–12 bulan. Namun, sebetulnya peternak bisa menyingkatnya, hanya cukup 5–6 bulan. Caranya, dengan terus-menerus mengganti air. Tempatkan pipa pembuangan di luar bak-bak pembesaran.
Dasar bak dilubangi, lalu sambung dengan pipa setinggi air yang dikehendaki. Dengan begitu, air lama di bagian bawah kolam yang sudah banyak mengandung amonia terdesak keluar diganti air baru. Kandungan oksigen terlarut air baru tinggi sehingga lobster bisa tumbuh lebih cepat.
Warnai lobster
Ada trik mencerahkan warna lobster. Pembudidaya bisa memberikan taoge kacang hijau sejak lobster berukuran 1 inci. Dosisnya, untuk bak ukuran 1 m × 1 m berisi 600–800 ekor butuh segenggam taoge atau sekitar 50 gram.
Rendam terlebih dulu dengan air panas bersuhu 60°C selama 1–2 menit agar lunak. Setelah itu, taoge ditiriskan dan diberikan pada sore hari. Sebulan kemudian, saat ukurannya kira-kira 2 inci, lobster siap dipanen. Warna cangkangnya pun jadi lebih ngejreng.
Jernihkan air
Lobster air tawar ukuran 5 cm rentan mati karena kualitas air menurun. Bak penampungan perlu dikuras sesering mungkin agar senyawa beracun dalam air berkurang. Ironisnya, frekuensi pengurasan yang terlalu rapat membuat lobster jadi stres.
Peternak lobster air tawar dapat membagi sepertiga bak untuk mengurangi risiko itu. Sepertiga bagian isi dengan tumpukan tanah dan zeolit dengan perbandingan 1:2. Bagian itu berfungsi ganda, yaitu menyerap amonia dan logam berat yang terlarut dalam air serta sebagai tempat persembunyian bayi lobster. Air pun jadi jernih dan tak perlu sering menguras bak.