Trubus.id — Terpenuhinya kebutuhan nutrisi tanaman menjadi kunci agar hasil produksi maksimal. Harti Kurniawan, petani hidroponik di Kecamatan Kelapadua, Kota Tangerang, Banten, selalu memperhatikan betul nutrisi tanaman.
Menurut Harti, keberhasilan budidaya hidroponik menuntut kebutuhan unsur hara. Itulah sebabnya, petani hidroponik sejak 2017 tersebut membuat formulasi sendiri untuk memenuhi kebutuhan unsur hara pada lebih dari 10 komoditas yang ditanamnya.
Pemilik Hijos Farm itu kerap melihat kecocokan formulasi pada tanamannya melalui kenampakan tanaman. Acuan formulasi pada masing-masing tanaman berasal dari PT Meroke Tetap Jaya.
Konsentrasi nutrisi harus menyesuaikan dengan fase pertumbuhan tanamannya. Perempuan 43 tahun itu mencontohkan, pada sayuran daun seperti selada, kangkung, sawi, kale, dan bayam menggunakan konsentrasi 700–1.000 ppm.
Sementara itu, untuk tanaman buah seperti melon, Harti memberikan konsentrasi 800–1.100 ppm pada kebutuhan fase vegetatif. Ketika tanaman memasuki fase generatif hingga pengisian buah (fruit fill), Harti menggunakan konsentrasi 1.150–1.200 ppm.
Mas’ul Hadi, Crops Specialist dari PT Meroke Tetap Jaya, mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi hidroponik perlu minimal 12 nutrisi makro dan mikro. Hadi menyarankan tiga jenis pupuk untuk membuat formulasi nutrisi paling sederhana.
Nutrisi A dapat menggunakan Meroke Calnnit yang mengandung unsur hara kalsium nitrat dengan dosis 1.000 gram. Nutrisi B menggunakan MerokeFlex-G yang terdiri atas unsur hara nitrogen, fosfor, kalium, magnesium oksida, dan tellurium dengan dosis 1.300 gram serta MerokeMag-S yang terdiri atas magnesium dan sulfur dengan dosis 300 gram.
Menurut Sarjana Pertanian alumnus Institut Pertanian Bogor itu, petani dapat melarutkan nutrisi tadi—campuran A dan B—dalam 1.000 liter air bersih. Volume tersebut cukup sebagai sumber nutrisi bagi 250 sayuran daun.
Hadi menuturkan, syarat pemilihan unsur hara pada sistem hidroponik harus bersifat fully watersoluble alias 100% larut air dan hydroponic grade fertilizer dengan kemurnian hingga 98%.
Khusus jenis sayuran daun, rasio hara nitrogen dalam racikan AB Mix dapat diberikan lebih tinggi dibanding unsur hara lain. Sementara itu, untuk tanaman buah seperti melon, nilai rasio hara kalium dalam racikan AB Mix lebih dominan, khususnya saat fase generatif.