Trubus.id— Banyak yang menganggap tebon (batang dan daun) jagung, tumpi (sisa rontokan jagung pipilan), kulit ketela, dan kulit kacang hijau sebagai limbah. Namun, di tangan Rayndra Syahdan Mahmudin, S.S.T., M.M.A., sisa pertanian yang kerap disebut limbah itu bisa jadi bahan bermanfaat yakni pakan ternak tinggi nutrisi.
Peternak domba sejak 2016 itu mengolah semua aneka limbah itu menjadi pakan kering. Menurut Rayndra, pakan kering asal limbah kreasinya bisa awet hingga satu tahun. Artinya, pria kelahiran Kabupupaten Magelang, Jawa Tengah, 28 tahun silam itu tidak mesti ngarit setiap hari untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak.
Pengolahan pakan kering itu bisa juga menjadi solusi saat hijauan langka. Rayndra tinggal meluangkan waktu 1—2 pekan untuk mengolah bahan-bahan yang ada kemudian meynimpannya untuk memenuhi kebutuhan pakan selama 3 bulan.
Lantas bagaimana hasil pakan kering terhadap pertumbuhan domba dibandingkan dengan hanya memberikan hijauan segar? Sepengamatan Rayndra, tiap pemberian 1 kg pakan kering terjadi penambahan bobot 130 gram.
Nilai itu lebih baik dibandingkan dengan sekadar memberi hijauan segar. Lazimnya butuh pakan hijuan lebih dari 1 kg demi meningkatakan bobot domba sebanyak 130 gram. Menurut Rayndra, pakan kering fermentasi amat disarankan terutama untuk pembesaran. Sebab, kandungan protein pada pakan kering fermentasi lebih tinggi dibandingkan dengan hijauan konvensional.
Pada pembuatan pakan kering diberikan tambahan starter probiotik, sehingga terjadi fermentasi. Pada proses fermentasi itu kandungan protein pada pakan meningkat “Pada dasarnya semua limbah tanaman hasil pertanian berpotensi diolah menjadi pakan kering,” kata Alumnus Magister Manajemen Agribisnis Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta itu.
Nun di Kabupaten Lebak, Banten, Yusuf Munandar juga merasakan faedah menggunakan pakan kering. Bedanya Yusuf menggunakan bahan dasar daun singkong karet dan rumput gajah sebagai bahan pakan kering. Adapun probiotiknya menggunakan kefir.
Menurut Yusuf setelah menggunakan pakan kering fermentasi pertumbuhan domba signifikan lebih cepat dibandingkan dengan pemberian hijauan secara konvensional. Penambahan bobot domba di kandang Yusuf rata-rata 2,5—3 kg per ekor saban bulan.
Sebelum menggunakan pakan kering fermentasi peningkatan bobot paling banter hanya 1—1,5 kg per ekor per bulan. Kelebihan lain pemberian pakan kering fermentasi yakni aroma kotoran tidak terlalu menyengat. Artinya bisa jadi solusi berternak di lingkungan padat penduduk tanpa mengganggu masyarakat sekitar.
Olah Limbah Jadi Pakan
- Cacah 100 kg limbah tebon jagung.
- Tambahkan konsentrat dengan kandungan protein 14% sebanyak 50 kg.
- Tambahkan campuran kulit ketela dan kulit kacang hijau sebanyak 30 liter, kemudian aduk atau homogenkan.
- Siram campuran pakan secara merata dengan larutan probiotik (Larutan probiotik terdiri atas 15 liter air, 15 ml probiotik, dan 2 genggam gula merah).
- Padatkan campuran pakan pada wadah penyimpanan (tong/ember besar), tekan bagian permukaan agar makin padat.
- Pada bagian atas siram sebanyak 2 gayung larutan probiotik.
- Tutup rapat selama 3 hari.
- Ciri pakan ferementasi kering berhasil jika berwarna kecoklatan dan berbau harum seperti tapai. Jika berhasil pakan awet hingga 1 tahun.
Sumber: Rayndra Syahdan Mahmudin