Wednesday, December 4, 2024

Cegah Hambar Mangga Jumbo

Rekomendasi
- Advertisement -

Nutrisi yang pas kunci mencegah penggabusan dan pecah buah mangga.

Buah mangga kiojay cukup nutrisi akan lembek dan kenyal saat matang pohon.

Trubus — Pehobi mangga di Pontianak, Kalimantan Barat, Mada Martinus, tertegun menatap buah mangga kiojay yang baru dipetiknya pada pertengahan Desember 2018. Ketika mencecap, rasanya pun hambar. Padahal, penampilan mangga itu biasa, tidak ada yang aneh. Namun, di bagian tengah daging buah dekat biji yang menggabus. Buah kiojay matang pohon biasanya berdaging lembek dan kenyal.

Alumnus Pendidikan Biologi Universitas Negeri Yogyakarta itu menumbuhkan kiojay di dalam pot. Pehobi mangga di Pekalongan, Jawa Tengah, Eka Putra, mengalami hal serupa. Menurut praktikus mangga di Yogyakarta, Wiwik Wijayahadi, kiojay koleksi Mada dan Eka menderita defisiensi nutrisi, khususnya boron dan kalsium.

Boron dan ZPT

Dosis paklobutrazol berlebihan dapat menyebabkan penggabusan pada buah mangga gedong gincu.

Boron tergolong hara mikro sehingga tanaman hanya perlu sedikit untuk pertumbuhannya. Namun, ketiadaan unsur itu menyebabkan gejala cukup serius. Gejala kekurangan boron pada daun—terutama daun muda—adalah klorosis. Kekurangan boron pada buah memicu daging buah penggabusan—tekstur mirip gabus. Boron juga berhubungan erat dengan metabolisme kalium dan kalsium. “Gejala defisiensi boron memang tidak terjadi pada seluruh buah, melainkan satu atau beberapa buah,” kata Wiwik. Hal itu serupa dengan kasus buah berukuran kerdil dan berbentuk abnormal atau disebut malformasi (baca: Mencegah Mangga Malformasi, Trubus edisi Agustus 2018).

Saran Wiwik, “Pascapanen berikan pupuk seimbang lalu ikuti dengan pemangkasan pemeliharaan.” Pemberian pupuk seimbang dilanjutkan pada bulan kedua setelah panen. Berikan pupuk fosfat dan kalium 2:1 pada bulan kelima lalu tunggu hingga berbunga. Selagi bunga sudah menjadi pentil, baiknya dikocor pupuk kalsium dan boron (kalsibor).

Bagian tengah daging buah dekat biji menggabus. (Dok. Mada Martius)

Pekebun atau pehobi dapat menyemprot buah dengan pupuk KNO3 dan kalsibor dengan konsentrasi 5 gram per liter 4 kali sebulan. Peneliti mangga di Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Ir Rebin menemui kasus serupa pada mangga gedong gincu di Cirebon, Jawa Barat. “Jika mangga tumbuh di wilayah yang agroklimatnya sesuai, jarang ditemui defisiensi hara,” kata Rebin.

Ia menduga pemberian zat perangsang tumbuh paklobutrazol melebihi dosis menjadi penyebab. Menurut alumnus jurusan Budidaya Pertanian Universitas Panca Marga Probolinggo itu, cekaman lingkungan juga dapat mengakibatkan hara tertentu terikat oleh ion aluminium, besi, dan logam lainnya sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Kepekaan defisiensi hara kebanyakan dipengaruhi oleh lingkungan.

Rebin bahkan menemukan pohon mangga berumur 78 tahun di Pasuruan, Jawa Timur, masih produktif. Mengondisikan perakaran mangga pada lingkungan ber-pH netral menjadi cara mencegah sekaligus mengatasi defisiensi hara.

Pecah Buah

Mangga namdokmai rentan terkena pecah buah.

Menurut Wiwik, “Buah pecah umumnya karena defisiensi unsur hara makro sekunder kalsium (Ca). Ca berperan memperbaiki elastisitas dinding sel, saat terjadi penyerapan air secara cepat oleh akar karena perubahan kandungan air tanah yang mendadak.”

Kandungan air tanah dapat berubah sebab hujan atau terlalu banyak penyiraman, jika menanam dalam pot. Kecepatan penyerapan air oleh akar tidak diimbangi dengan kecepatan pengembangan dinding sel buah. Akibatnya, dinding sel pecah dan membentuk rekahan di sisi buah.
Biasanya pecah buah diikuti pembusukan akibat aktivitas cendawan ditandai dengan warna kehitaman pada pecahan buah. Tak hanya cendawan, serangga juga dapat hinggap dan meletakkan telurnya hingga menetas.

Pecah buah diikuti pembusukan oleh cendawan ditandai warna kehitaman. (Dok. Wiwik Wijayahadi)

Akibatnya koloni ulat bersarang di dalamnya. “Ada varietas mangga yang lebih rentan pecah buah dibandingkan dengan yang lain, seperti manalagi 69, sala 250, atau namdokmai,” kata Rebin. Pemberian pupuk dan penyiraman secukupnya menjadi kunci mencegah pecah buah. Wiwik menyarankan untuk memberikan pupuk kalsium teratur, baik saat masa pertumbuhan maupun pembuahan.

Kalsium pada masa pertumbuhan memperbaiki pertunasan dan membentuk tunas baru. Pada pembuahan, kombinasi dengan kalium, nitrogen, dan boron dapat meningkatkan kuantitas dan memperbaiki kualitas buah. Kasus penggabusan dan pecah buah itu lazim terjadi pada mangga khieo sawoei dan kiojay. Harap mafhum kedua jenis mangga itu bersosok jumbo, Wiwik pernah menemui kiojay seberat 2,4 kg. Kekurangan nutrisi menyebabkan kematangan pun tidak merata. Kunci menghasilkan buah mangga bercita rasa lezat antara lain kecukupan nutrisi. (Sinta Herian Pawestri)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Harga Pangan 04 Desember 2024:  Bawang dan Cabai Kompak Naik

Trubus.id–Sejumlah harga pangan pada 04 Desember 2024 berdasarkan Panel Harga Pangan, Badan Pangan Nasional pukul 12.40 WIB mengalami kenaikan. Harga...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img