Trubus.id — Minyak pala berkualitas akan dihargai lebih tinggi. Salah satu ciri minyak pala berkualitas adalah warnanya lebih jernih dengan aroma khas pala. Kadar miristisinnya juga di atas 13%. Miristisin menjadi indikator mutu yang paling penting dalam perdagangan minyak pala. Ada empat hal yang memengaruhi kualitas minyak pala.
Jenis pala
Pilih jenis pala yang memiliki kadar miristisinnya tinggi. Untuk meningkatkan kualitas, Anda bisa mendatangkan bahan baku pala dari Sulawesi Utara, Maluku, Aceh, dan Sumatra Barat. Pala asal Tanahdatar (Sumatra Barat), Tapaktuan (NAD), Sangihe dan Airmadidi (Sulawesi Utara), serta Maluku diketahui menghasilkan minyak berkualitas baik.
Kondisi lingkungan
Kualitas buah sebagai sumber bahan baku minyak pala ditentukan oleh agroklimat lokasi penanaman. Lokasi beriklim basah di ketinggian hingga 700 m dpl, temperatur 25–30°C, kelembapan di atas 80%, penyinaran matahari 50–65%, serta jenis tanah latosol dan andosol menghasilkan buah berkualitas baik.
Umur panen
Biji yang paling baik disuling berumur panen 4–5 bulan. Biji tersebut mengandung rendemen dan kadar miristisin tinggi. Pada usia itu biji tempurung baru mulai terbentuk, lengkap dengan fuli yang masih berwarna keputih-putihan.
Teknik penyulingan
Metode penyulingan dengan uap langsung menghasilkan rendemen tertinggi. Ketel dengan perbandingan diameter dan tinggi 1:1,25 akan menjamin aliran uap berlangsung sempurna.
Pipa pendingin terbaik dengan sistem multitubular. Pada sistem ini sejumlah pipa destilat disusun paralel dalam tabung kondensor agar kontak antara pipa destilat dan air pendingin bisa maksimal.
Dengan cara itu, proses pendinginan dapat berlangsung sempurna sehingga kemungkinan hilangnya minyak karena uap panas dapat dihindari. Ketel dan pipa destilat berbahan stainless steel menghasilkan minyak yang jernih dan tidak mengandung besi.
