Zat pahit pada bidara diyakini sebagai kunci khasiatnya. Itu sebabnya saat zat pahit itu lenyap, hilang pula khasiat kayu songga. “Kalau pahitnya hilang segera ganti baru,” ujar Ilham Hamzah, warga Desa Tente, Kecamatan Woha, NTB. Hal itu berlaku bila konsumsi dilakukan dengan memakai potongan kayu bidara yang direndam air selama 5—10 menit sebelum dikonsumsi. “Biasanya 4 kali pemakaian rasa pahitnya mulai hilang,” tambah Ilham.
Menurut K. Heyne dalam “Tumbuhan Berguna Indonesia”, kayu bidara yang dibuat menjadi gelas supaya air pahitnya mudah dikonsumsi juga hanya bisa dipakai 3—4 kali. Sesudah itu rasa pahit di dalam gelas akan hilang sehingga khasiatnya pun menghilang. Efek pahit itu sendiri bisa diperoleh setelah air didiamkan di dalam gelas selama setengah hari. “Tapi dalam satu-dua jam saja pahitnya mulai terasa,” kata Ilham.
Ahli farmasi di Bandung, Jawa Barat, Dr Nelly C. Sugiarso Apt menuturkan zat pahit pada kayu bidara disebabkan oleh kandungan strichnine dan saponin. Rasa pahit saponin, misalnya mirip apabila mengonsumsi ujung mentimun. Nah, untuk menetralisir zat pahit berkhasiat itu bisa dilakukan dengan beberapa cara antara lain mengonsumsi buah asam Tamarindus indica atau meminum kopi seperti dilakukan oleh Ilham Hamzah. (Dian Adijaya S)