Trubus.id— Maskoki jenis ikan hias lawas dan dikenal pencinta ikan hias sejak tahun 1980-an. Menurut pehobi ikan hias di Kota Bandung, Jawa Barat, Zuhri Bachrum, maskoki digemari masyarakat sejak tahun 1980-an.
“Saya sendiri hobi sejak tahun 1986,” kata Zuhri. Acuy—sapaan akrab Zuhri Bachrum— mengatakan, permintaan maskoki terus tumbuh saban tahun. Menurut Acuy kian berkembangnya varian dan kualitas membuat pasar maskoki kian langgeng.
Harga ikan kontes mahal. Pasalnya persentase induk menghasilkan kualitas kontes 10—20%, kualitas fancy 40—50%, dan 40% afkir. Menurut penangkar maskoki di Depok, Jawa Barat Mutia Yudhari, tantangan memasok pasar kualitas kontes mesti intensif. “Ikan kualitas kontes wajib dipelihara di kolam, tidak bisa sekadar di akuarium,” katanya.
Pasalnya, oksigen terlarut pada kolam lebih optimal, sehingga pertumbuhan ikan pun optimal. Sementara itu tantangan pasar fancy, perlu edukasi konsumen mengenai kualitas ikan. Harap mafhum, pehobi anyar kerap membandingkan ikan retail dengan fancy.
“Seiring edukasi banyak pehobi baru yang kian paham kualitas ikan,” kata pemilik Reza Goldfish Farm itu. Menurut pehobi ikan hias di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Indromoertedjo Tutuko, pasar maskoki terbagi menjadi empat kelas, yakni kontes, siap kontes (high), fancy, dan retail.
Ikan kontes berarti ikan yang kerap ikut kontes dan pernah menjadi juara, harganya fantastis minimal Rp6 juta per ekor. Kelas siap kontes artinya ikan bagus standar kriteria penilaian kontes dan berpeluang menang kontes.
Harga ikan itu berkisar Rp1 juta—Rp6 juta per ekor. Kelas fancy bisanya disukai pehobi pemula, cirinya ikan sehat dan rapi. Namun, mutu masih di bawah kualitas kontes. Harga ikan kelas fancy Rp350.000—Rp500.000 per ekor. Kelas paling rendah retail, Rp5.000— Rp30.000 per ekor.
Kelas kontes mengharuskan ikan bermutu istimewa sesuai kriteria masing-masing kelas kontes. “Menghasilkan ikan kualitas kontes sulit, perawatan lanjutan pun perlu intensif,” katanya. Pantas saja harganya mahal. Sementara itu tantangan memasok pasar retail produksi mesti massal.
